Jam setengah sembilan aku berangkat menuju ,sekolah. Undangan bapak kepala sekolah yang tertulis di WA adalah jam sembilan tepat. Aku tidak mau terlembat dalam kegiatan ini. Setelah hampir tiga bulan aku tidak berkunjung ke sekolah membuat aku ingin buru-buru sampai di sekolah. Ketika memasuki gerbang sekolah, terihat beberapa teman sudah berdiri di depan kantor guru. Buru-buru aku bergabung dengan mereka setelah memarkirkan motorku di lapangan parkiran. Semua teman mandang ke arahku dan melemparkan senyum manis mereka. Senyum kerinduan. Betapa tidak. Lama tidak bertatap muka. Hanya suara yang terdengar di saat saling memberikan informasi. Itupun tidak bisa berlama-lama. Masing-masing takut kehabisan kuota internet. Bukankah besok pagi atau siangnya akan mengirimkan tugas untuk siswa. Atau mechate mereka sekedar mengingatkan agar setor tugas. Sebelum memasuki ruang pertemuan terdengar suara ibu wakil kurikulum menyampaikan pemberitahuan. "Dasampaikan kepada bapak ibu untuk dapat mengikuti protokol kesehatan. Demi kesehatan kita semua diharapkan bapak ibu menggunakan masker, duduk berjarak satu meter dan silahkan cuci tangan pada tempat yang sudah kami sampaikan. Sesaat kemudian ada beberapa guru terlihat sibuk dengan maskernya. Sebagian ada yang sedang cuci tangan. Dan sebagian lagi duduk dengan jarak yang sudah diatur. Nuansa rapat kali ini memang betul-betul menggambarkan suasana di tengah pendemi. Walau demikian gelak tawa mereka membuat hati tetap bahagia. Saling merindukan.