Menyimak tayangan Kick Andy, 21 Juni 2018, pukul 19.30 WIB

Acara talkshow Kick Andy kali ini menarik perhatianku. Acara yang dipandu oleh Andy F. Noya kali ini mengusung tema hilangnya dunia anak. Tema ini menjawab keprihatinan terhadap dunia anak yang saat ini seolah-olah hilang terenggut oleh kecanggihan era digital.

Bermula dari rasa keprihatinan Presiden RI terhadap dunia anak, khususnya di Indonesia, menggugah hati Mira Lesmana, seorang produser film terkenal, dan Riri Reza, seorang sutradara film yang patut diperhitungkan. Kedua insan film itu menyoroti dunia anak melalui sebuah film anak-anak berjudul Kulari ke Pantai yang akan tayang sebentar lagi.

Sedikit bocoran kisah di film ini diceritakan oleh sang produser. Film keluarga ini dikemas menjadi drama komedi yang mengisahkan adanya satu keluarga yang sudah merecanakan liburan dengan traveling jalur darat sejauh 1000 km. Film Kulari ke Pantai mengisahkan perjalanan dua perempuan yang memiliki hubungan sebagai sepupu bernama Sam dan Happy. Sam diperankan oleh Maisha Kanna, sedangkan Happy diperankan oleh Lil'li Latisha. Sam dan Happy memiliki karakter yang bertolak belakang. Dalam perjalanan nantinya mereka pun akan mengalami konflik dan belajar untuk menerima bagaimana orang yang berbeda dari kita.

Sutradara kondang ini pun memaparkan bahwa perjalan ke berbagai pelosok Indonesia itu memberikan pandangan baru akan berbagai gaya hidup keluarga yang berbeda-beda antara satu daerah dengan yang lainnya. Pengalaman itulah yang akan banyak mengisahkan perjalanan hidup yang kembali merangkul kekayaan, keberagaman, dan keindahan alam dan budaya Indonesia, baik dari sisi masyarakat dan anak-anak.

Menurut Henny Supolo, aktivis pendidikan yang menjadi salah satu narasumber talk show Kick Andy itu, menyoroti kondisi seputar dunia anak bahwa pendidikan anak tidak lepas dari tiga alam yakni alam rumah, alam sekolah, dan alam lingkungan. Ada tiga kata sebagai konsep dasar pembentukan karakter anak Indonesia yang harus terus melekat. Kata itu adalah maaf, tolong, dan terima kasih. Ketiga kata itu dapat menggambarkan bagaimana seorang anak mulanya bersosialisasi dengan lingkungan. Maaf, tolong, dan terima kasih menunjukkan bahwa kita tidak bisa hidup sendiri terpisah dari lingkungan, alam, dan sesama manusia. Bila hakikat makna ketiganya sudah melekat sejak masa kanak-kanak, akan terbina hidup yang silih asah, silih asih, dan silih asuh.

Cukup menarik ulasan yang disampaikan pada acara talk show Kick Andy itu. Dunia anak tak boleh hilang. Kita tunggu saja bagaimana keseruan kisahnya dalam film yang sebentar lagi akan tayang.