Dra. Diah Listyorini

Mengajar di SMPN 2 Katapang, Kab. Bandung. Alumni MG kelas WJLRC Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mutiara Hikmah (5)

Mutiara Hikmah (5)

Minggu, 20 Mei 2018

Bersama Bapak Mustaghfirin di Masjid Al Muhajirin, Gandasoli Indah Katapang

Hukum berpuasa bulan Ramadhan : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah : 183).

Puasa bulan Ramadhan itu hukumnya wajib yang merupakan sebagian dari dasar agama Islam yaitu menjalankan rukun Islam yang keempat. Puasa Ramadhan disyaratkan pada tahun 2H oleh Nabi Muhammad SAW saat beliau masih di Mekah. Bulan yang penuh berkah ini sudah selayaknya diisi dengan ketaatan menjalan ibadah shaum dan perbanyaklah mendirikan sholat.

Hakikat puasa Ramadhan :

1. Perwujudan rasa syukur kepada Allah Swt. (syukur nikmat)Bila kita banyak bersyukur maka kita tidak akan mampu menghitung nikmat-Nya. 2. Perwujudan pendidikan jiwa.Melalui puasa kita belajar menjaga amanah dan mematuhinya dengan mengendalikan hawa nafsu. Di sini tingkat keimanan terhadap Allah melalui ibadah puasa kita diuji karena ibadah puasa yang kita laksanakan hanya Allah yang tahu. Ibadah puasa langsung berhubungan Allah. 3. Membedakan antara manusia dengan hewan.Melalui puasa Ramadhan, manusia melepaskan sifat hewan yang hanya menjalankan makan, tidur, dan kawin. Sebaliknya, manusia akan mendekatkan diri menjadi sifat malaikat yang selalu beribadah kepada Allah Swt. 4. Meningkatkan rasa kasih sayang kepada fakir miskin.Melalui ibadah puasa, kita dapat merasakan kehidupan fakir miskin, seperti ibadah yang dilaksanakan oleh Nabi Yusuf AS. Beliau hanya makan saat benar-benar sudah merasa lapar semata-mata untuk merasakan bagaimana kehidupan fakir kiskin.

Tidak sedikit manusia menduga bahwa puasa itu hanya sekadar menahan lapar dan haus saja, dan mereka juga memahami bahwa puasa itu adalah pengendalian hawa nafsu selama bulan Ramadan saja, lalu setelah Ramadan mereka kembali dikendalikan oleh hawa nafsunya.

Jika hal itu menimpa kita, maka sangat memperhatinkan. Itu artinya kita belum memahami hakikat berpuasa. Dimana hakikat puasa bukan sekadar menahan hawa nafsu dari rasa lapar dan haus. Namun, hakikat puasa pengendalian diri secara total dengan kendali iman.

Orang-orang yang beribadah, pahalanya akan dilipatgandakan oleh-Nya. Subhanallah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post