Beberapa bulan terakhir ini, semenjak sebelum pemilu, masyarakat selalu mengeluh dengan kelangkaan bahan bakar minyak khususnya premium. Entah apa sebabnya, disetiap lokasi seputaran SPBU tersebut selalu terjadi kemacetan yang disebabkan antrian mobil yang sangat panjang setiap harinya. Kami sebagai masyarakat yang tinggal diseputaran SPBU ini sangat merasakan dampaknya, karena macet dimana-mana.

Bahan bakar tersebut memang banyak jenisnya, mulai dari yang tertinggi harganya dengan merk Pertamax sampai dengan Premium yang harganya terendah, yakni Rp. 6.400. Kalau masyarakat ingin mengisi tanki mobilnya dengan penuh, pasti akan memilih premium, tapi kalau hanya sekedar mengisi tank motor yang hanya 2 liter, pasti gak akan keberatan dengan membeli Pertamax. 

Masalahnya bukan itu saja, pasti semua masyarakat akan bertanya-tanya, kenapa saat ini pula terjadi kelangkaan bbm tersebut? Dikemanakan premium itu? 

Wakil mentri Energi dan minelral yang lama, Acandra Tahar pernah berkunjung kekota Bukittinggi ini, beberapa waktu yang lalu. Beliau menceritakan keanehan yang terjadi diseputaran SPBU disepanjang jalan Padang menuju Bukittinggi. Disetiap SPBU terjadi kemacetan, dan beliau turun dari mobil dan bertanya kepada petugas yang ada di SPBU tersebut, kenapa langka premium itu. Namun mereka tidak bisa menjawab, bahkan disuruh tanya lagi kepemilik SPBU nya. Disaat itu pak mentri sangat marah dan berjanji akan melacaknya sampai tuntas. Beberapa hari setelah itu ahamdulillah selama 4 hari premium itu lancar. Tapi saat ini sudah mulai langka lagi. Apa sebetulnya yang terjadi ya?