Dra. Ermawati, M.Pd

Dra. Ermawati, M.Pd, bertugas sebagai Kepala sekolah di SMP Negri 4 Canduang kabupaten Agam, propinsi Sumatera Barat, semenjak Maret 2015, dengan basic se...

Selengkapnya
Navigasi Web
Willy Saputra Penyandang Tuna Daksa yang Pruistis

Willy Saputra Penyandang Tuna Daksa yang Pruistis

Willy Saputra, putra asli Garegeh ini lahir di Bukittinggi Pada tanggal 21 Juli 1972, yang juga lulusan MTsN 1 Bukit tinggi, nikah tahun 1996.

Pekerjaannya dulu sebelum menyandang cacat Tuna Daksa adalah sebagai seorang karyawan restoran ternama di Bukittinggi, Simpang Raya. Setelah mendapat kecelakaan di Padang Panjang tahun 2012, anak muda ini mengalami Cacat dengan kondisi kaki keduanya diamputasi.

Walaupun kondisinya sudah tidak sempurna lagi, namun Wily orangnya tidak cengeng, dia masih berusaha untuk menghidupi keluarganya sebagai single parent sebagai pengusaha sablon. Wily ditinggal istrinya dengan kondisi mempunyai putra 3 orang. Tanpa bantuan siapapun, usahanya itu tetap dijalankanya sebagai sumber kehidupan utamanya sampai saat ini.

Kendatipun demikian, Wily mempunyai jiwa seni yang tinggi. Sudah banyak bahkan ribuan Puisi yang sudah ditulisnya. Ilmunya selalu diekspresikan dalam bentuk puisi. Sudah banyak yang menawar puisinya itu untuk dicetak. Namun Wily belum bisa merilisnya, karena masih ada kendala yang masih mengganjal dihatinya, seperti biaya yang tidak setimpal gantinya oleh penerbit dan lain-lain. Yuk kita simak salah satu puisinya:

KARYA TUHAN

Kulihat angin itu kehilangan pelukan ranting-ranting yang ia sangka lengan

sehingga daun-daun yang berguguran gemetar memunguti kesedihan

dan tanah-tanah yang meretak

sangat merindukan langkah kakimu

Datanglah dengan gerimis lembutmu

agar puisi yang kutulis lewat rindu

akan menjelma jadi kupu-kupu dan hinggap di dadamu

Dan untukku ..

Biarkan saja aku mencintai karya Tuhan dalam diriku

aku tidak butuh tempat baru untuk menulis

dan biarkan saja angin pergi ke arah lain

menghapus musim yang punya sedikit waktu

sedang takdirku telah jatuh di tempat terjauh

bersama kata-kata yang dibenturkan pada tidak punya pilihan

yang hanya menatap punggung berjalan menjauh ...

By Willy Saputra

Salam

Selalulah berkarya Willy..karyamu ditunggu seantero dunia ini, terutama yang hobby menulis puisi. Jangan menyerah ya anak muda

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Matur tampiasih, motivasinya Bu. Luar biasa

18 Jan
Balas

Iya banget bu..anak muda ini gak pernah mengharapkan welas asih, msh kuat utk berkarya, mencari uang dan membesarkan anak sendiri, krn dia ditinggalkan istrinya th 2014, krn gak mau punya suami cacat spt itu.

19 Jan

Menyentuh.... Semoga Wily dapat kemudahan dalam mengapungkan karyakaryanya ke permukaan. Sukses untuk Wily dan terutama penulis Ibu Ermawati. Barakallah..

18 Jan
Balas

Terimakasih supportnya buk Enggrasedes..

18 Jan
Balas

Terimakasih supportnya buk Enggrasedes..

18 Jan
Balas



search

New Post