Dra. EZITA, M.Pd

Dra. Ezita, M.Pd akrab disapa Bunda Ezi, lahir September 1968 di Tanjung Bonai Lintau, Sumatera Barat. Bunda Ezi merupakan seorang guru matematika di SMPN 13 Pa...

Selengkapnya
Navigasi Web
 Media Guru Rumah Belajarku dalam Menulis..
Kubangga jadi anggota media guru

Media Guru Rumah Belajarku dalam Menulis..

Satu tahun 1 bulan aku telah menghuni rumah Belajarku yang bernama " Media Guru".

Tepatnya Desember 2018 pertama kali aku diperkenalkan oleh temanku di group WA MGMP Matematika Kota Padang. Undangan untuk mengikuti pelatihan menulis Sagusabu di MWC 12 Kemenag Sumbar. Sebelumnya banyak undangan untuk menulis melalui sosial media yang aku baca, bahkan tanpa berbayar tidak pernah menggugah motivasiku untuk ikut. Entah kenapa undangan kemenag kali ini juga diperkuat japri melalui WA oleh seorang kakak yang telah lebih dahulu menjadi penulis, telah membakar motivasiku untuk ikut. Akhirnya aku mendaftarkan diri untuk ikut pelatihan Sagusabu kerjasama Kemenag Sumbar dengan Media Guru Indonesia. Resmilah akhirnya aku menjadi peserta dan sekaligus mendaftarkan diriku sebagai penghuni rumah baru Media Guru Indonesia.

Selama dua hari satu malam aku mengikuti pelatihan menulis ini dipandu Nara sumber mas febri Suprianto dan Muhammad Ihsan CEO Media guru. Pada saat pembukaan saja naluri menulisku mulai tergelitik dari pak Ihsan.. prestasi dari para penulis yang telah sukses ditampilkan.. satu kata-kata yang terpatri hebat dalam benakku adalah jika kita meninggal dunia nanti warisan apakah yang akan kita tinggalkan? Harta berlimpah? Atau jabatan atau apa? Semua itu akan habis tanpa bekas, maka warisan yang akan tetap abadi kita tinggalkan adalah karya tulis berupa buku .. sudahkah anda semua memiliki buku untuk diwariskan ke anak-cucu ? Dalam buku semua nasehat, kata-kata mutiara dan petunjuk hidup dapat kita tiliskan. Batu nisan kita adalah buku yang kita tulis. Batu nisan yang ditanam di kuburan kita suatu kali nanti bisa punah, tapi warisan buku dapat dibaca anak cucu sebagai kenangan bahwa neneknya pernah ada dan dia mengetahui karakter neneknya dalam buku dan bukan cerita dari siapa - siapa. Kata-kata ini benar-benar mengobarkan semangatku untuk menulis.

Pelatihan dilanjutkan pada malam harinya dengan narasumber hebat mas febri suprianto. Kiat 3M menambah lagi wawasanku.. yang penting menulis menulis menulis.. tulis saja apa yang anda pikirkan yang anda rasakan tanpa melihat apakah tulisan saya ini benar EYD nya atau tidak.. menulis menulis dan menulis lah... Ada saatnya ide kita tidak ada saat mau menulis, maka mas febri menyuruh kami menulis bebas, menuliskan semua yang kami ingat yang kami rasakan yang kami pikirkan yang kami resahkan dan lain-lainya. Setelah 10 menit berlalu kami diminta membacakannya, maka saya maju membacakan yang saya tulis. Saya menjadi berani saja padahal sebelumnya ada rasa tidak percaya diri untuk menampilkannya. Selesai membacakan apa yang saya tulis semua peserta memberiku tepuk tangan meriah dibawah komando mas febri. Hal ini membuat aku puas dan makin percaya diri. Semangatku untuk menulis semakin menggebu-gebu. Akhirnya lahirlah pondasi bukuku yang pertama malam itu.

Hari terakhir pelatihan diumumkan 10 judul dengan cover buku yang bagus-bagus. Sekali lagi ada satu judul dan cover buku aku diantara yang ditampilkan tersebut.. judul buku dibacakan oleh Bundo yasmi dengan semangat berapi-api nan penuh motivasi.

Setelah judul buku dan bentuk cover ditampilkan, satu persatu dari penulisnya juga diberi waktu untuk menceritakan latar belakang penulisan buku tersebut. Aku terharu sampai air mataku berlinang dan suara parau saat tampil ke depan. Itulah salah satu bentuk Syukurku pada Allah yang telah memilih judul bukuku sebagai satu diantara 10 yang tampil.

Hari-hari berikutnya selama satu bulan aku berusaha menyelesaikan bukuku. Alhamdulillah ISBN bukuku akhirnya terbit. Hanya sampai di sana cerita buku pertamaku, entah sebab apa buku ku belum ku urus untuk dicetak.. mungkin motivasiku hilang lagi ... Entah apa sebabnya aku juga tak tau..

Akhir tahun 2019 sampai Januari 2020 ini semangat menulisku muncul lagi. Karena kompor-kompor motivasi yang dihidupkan oleh media guru dengan berbagai program. Tantangan menulis 30 hari, 60 hari, 90 hari dan seterusnya yang hampir tiap hari disiramkan oleh pak CEO Muhammad Ihsan melalui group media guru di FB telah membakar semangat menulis dari hampir 6000 anggota media guru. Yang membakar semangatku bukan hadiah yang ditawarkan tapi banyaknya bermunculan tulisan-tulisan dengan berbagai kategori di group-group WA dan group media guru yang ditulis di gurusiana oleh penulis-penulis.

Aku mulai terbakar apalagi ada Bulian dari pak CEO yang meminta anggota mengompori teman-teman untuk menulis di group-group yang ada.

Aku mencoba lagi menulis, menulis di gurusiana. Tulisan pertama ku, berlatih ikhlas aku kucoba men-share ke FB ternyata gagal. Aku bertanya di group media guru apakah untuk menerbitkan tulisan di media guru harus punya persyaratan tertentu? Jawaban dari teman-temanku sangat memuaskan.. akhirnya aku menemukan real answer dua jam berikutnya yakni tulisanku muncul di fb. Hatiku senang sekali.. ternyata tulisan kita di gurusiana harus dipublish dulu ke FB di group Media guru, setelah disetujui admin baru tulisan kita tampil di beranda FB, itu jawaban kuterima dari adikku yang selalu membantu Safinah azmir. Tulisan-tulisannya muncul setiap hari di gurusiana, semangat menulisnya juga membakar semangatku untuk menulis. Ia juga selalu memberiku saran dan motivasi untuk selalu mengisi tulisan di media guru. Terima kasih dek.

Pak CEO Muhammad Ihsan setiap hari selalu menerjang pikiranku untuk menulis-menulis dan menulis. Peluru-peluru motivasi yang bapak tembakan setiap hari di group media guru telah menembak hati dan pikiranku untuk menulis kembali. Aku belum mampu menulis satu karya satu hari pak, tulisanku ini baru yang ketiga. Kadang satu tulisan baru dapat ku selesaikan selama tiga hari, karena kuangsur sedikit-sedikit. Namun aku tak menyerah.

Hari ini sentilan kecil namun bombastis kuterima lagi melalui tulisan mas febri di gurusiana.. penjara mental dalam menulis... Aku mendapat jawaban lagi dari kondisiku selama satu tahun belakang ini tidak ada motivasi menulis disebabkan aku masuk penjara mental.

Hatiku menjerit"aku ingin keluar dari penjara ini" aku ingin pulang ke rumah Belajarku di " Media Guru" rumah yang selalu memberiku motivasi dan kemerdekaan dalam menulis .

Mas febri telah menawarkan 3 solusi padaku untuk keluar dari penjara mental dalam menulis yaitu :

1. Hilangkan pikiran negatif dan perbanyak pikiran positif

2. Free writing. Terus berlatih menulis melalui tulisan bebas

3. Menulis di gurusiana dan share ke group media guru..

Terima kasih bapak motivator di media guru pak Muhammad Ihsan dan seluruh staf media guru, mas febri Suprianto narasumber hebat sang motivator, adek2 kakak2 di kamar MWC 12 Kemenag yang selalu menyindir saya lewat tulisan-tulisan cantiknya di group.

Kepada kalian semua aku akan balas dendam dengan cara:

1. Mendoakan pada Allah semoga semua kita sehat dan selalu punya ide untuk menulis dan mengompori orang lain untuk menulis

2. Aku akan terus mencoba menjalankan nasehat-nasehat kalian yaitu menulis setiap hari

3. Aku akan menulis di gurusiana dan share ke group media guru

Buat pak Ihsan sarankanku kobarkan terus api motivasi menulis buat kami jangan bosan pak.

Rumah belajar menulisku "Media Guru" I love you...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap buk...smg kita terus semangat menulis ya Buk Ezi..

27 Jan
Balas

Aamiin. Terima kasih motivasinya Bu Eva..

27 Jan

Terima kasih ibu Teti taryani... Salam kenal juga...

26 Jan
Balas

Selamat terkena virus menulis, Bu! Nikmatilah. Karena menulis itu membuat kita bahagia. Salam kenal

26 Jan
Balas

Wow kereeen. Barakallah uni sayang. Sehat dan sukses selalu uniku. Ayo kita bumikan semangat literasi ya uni.

27 Jan
Balas



search

New Post