Dra. Lifya

Dra. Lifya lahir di Padang 4 April 1966 ibu dua orang anak ini awal belajar menulis di Website : lifyasofyan.blogspot.com. Bukunya banyak mengis...

Selengkapnya
Navigasi Web
KEKUATAN CINTA SEORANG IBU MELAHIRKAN ANAK DOWN SYNDROME MULTITALENTA

KEKUATAN CINTA SEORANG IBU MELAHIRKAN ANAK DOWN SYNDROME MULTITALENTA

Identitas buku

Judul : Jurnal sastra Aksara Edisi 11 Volume 3 Nomore 3 (Mei-Juni 2016)

Jumlah halaman tulisan : 8 halaman

Penerbit : Goresan pena

Penulis terkait judul :Lifya

ISSN : 2443-2725

ISI Tulisan :

“Pipi bakpao”itulah yang aku ketahui tentang keadaan anakku waktu ia barulahir. Pipi merah lunak seakan menggantung ke bawah. Garis tangan lurus serta jemari yang pendek. Matanya sipit tapi lipatan mata bagian luarnya lebar. Anakku lahir benar-benar dalam keadaan lunak lemas dan terkulai. Saat berumur satu tahun ubun-ubunnya masihtampak naik turun apabila diraba masih seperti meraba tomat ranum. Aku tidak punya gambaran dan pengetahuan sedikitpun dengan semua itu. Saat aku bawa konsultasi kedokter iatidak mempermasahkan anakku, tidak disarankan kemana-mana. Entah dokter itu ragu menyampaikannya, entah faktor lain aku tidak tahu.

Kejadian itu dua puluh satu tahun yang lalu tepatnya 8 Oktober 1994Jessrian anakku dilahirkan aku memanggilnya Jess. Belum ada internet untuk mencari informasi dan youtube untuk ditonton. Koran dan majalahpun masih sulit aku temukan.Kalaupun ada untuk mencari dan membacanyapun aku kekurangan waktu karena aku juga harus mengurus kedua kakaknya.

Begitulah keadaannya orang mengunakan istilah DS yaitu singkatan untuk Down Syndrome.Down syndrome merupakan suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Sekarang aku mengetahui keadaan Jessbukan karena kutukan. Aku ikhlas di titipkan anak DS aku harus kuat dan tabah aku tidak mau Jess dipandang karena kasihan. Ia tidak sakit tidak membawa virus yang mematikan. Aku tetap mengupayakan kemajuannya mulai dengan latihan fisik. Jess aku bawa ketukang pijat tradisional dan akupuntur. Hari kehari fisiknya menunjukan perkembangan yang menggembirakan.Aku ingin berbagi pengalaman membesarkan Jesskepada praktisi anak Down Syndrome juga kepada orang tua anak DS. Aku ingin menginspirasi banyak orang karena semua yang dirasakan jangan sampai terulang lagi kepada orang tua dan anak yang bernasib sama denganku. Dikala itu terasakan sekali bagaimana susahnya untuk mendapatkan informasi cara mendidik anak DS. Saat itu mereka seakan tidak ada dimuka bumi ini mereka itu disembunyikan mereka malu mempunyai anak seperti Jess,

Usaha untuk menerima Jess ditengah masyarakat aku mulai dari lingkungan yang terkecil yaitu lingkungan keluarga. Kepada kakaknya aku tanamkan rasa cinta kasih aku katakan tolong bantu mami untuk memperlakukan adikmu sama dengan saudaramu yang lain. Aku mencintai mereka tapi tidak memanjakan secara “manja gila” yang tidak kenal disiplin. Mulai dari hal yang kecil akuajak mereka menjalankan peraturan-peraturan sederhana. Apabila malam bergantian mereka aku bangunkan dibawa kekamar mandi untuk buang air kecil. Sehingga anakku tumbuh jadi anak yang tahu aturan. Barang yang sudah dipergunakan diletakan kembali ketempat semula sehingga ia tidak tumbuh brutal.Ia istimewa tapi bukan segalanya harus diistimewakan. Suasana damai dan penuh kasih di rumah terus dibina,Sehingga sahabat kakaknya juga menjadi sahabat adiknya mereka sangat kompak.Hari kehari diisi dengan berbagai kegiatan dari Senin ke Senin kegiatan untuk Jess sudah terjadwal.Mulai dari les musik, memasak, basket , renang, taekwondo dan semua aku ikutkan. Hal yang mustahil bagi anggapan sebagian orang. Tapi yang penting ia senang dengan hobbynya dan bisa bersosilisasi. Sehingga banyak orang yang kenal dengannya. kadang di Bandara di restoran atau di mall.

Tahun 2010 Jess mengikuti lomba berenang ia menjadi utusan Provinsi Sumatera Barat ke Tingkat Nasional di Jakarta.Ia berhasil mendapat juara tiga. Karena kulit Jess yang sensitif setiap ia ikut berenang kulitnya seperti alergi maka kegiatan Jess lebih difokuskan kepada musik. Ia lebih suka bermain drum. Ia mempunyai kepekaan terhadap suara-suara musik non verbal yang ada disekelilingnya, termasuk dalam hal nada dan irama. Jess akan menyimak ritmis melalui intrumen musik melalui pendengaran.Iaakan mendengarkan dan merasakan lalu berlatih memainkan alat musik. Hari kehari makin banyak lagu yang dikuasainya.

Hal yang terpenting dalam mendidik anak DS adalah menerima anak apa adanya jangan tolak ia dibatin kita. Apabila kita sudah menerima semua bisa berjalan dengan tulus. Tulus tanpa ada perasaan tertekan mempunyai anak DS. Rasa tulus akan menimbulkan rasa kasih dan cinta sehingga anak merasa nyaman berada bersama kita. Ia akan berinteraksi dengan kita sehingga memudahkan untuk mengetahui keinginannya. Sambil memperkenalkan pelajaran yang berharga padanya. Berinteraksi membaurkan diri sehingga ibu akan menjiwai, memahami keinginan anak. Anak tidak akan mengamuk karena keinginannya tidak tercapai. Yang terakhir beri ia kepercayaan untuk melakukan sesuatu. Beri ia pengarahan misalnya saat ia mau mengambil air katakan ini air dingin, ini air panas. Air panas kalau tumpah kena tangan maka akan terasa panas dan sakit.Kepada Jess tak ada satupun pekerjaan yang tidak dilatihkan asal bermanfaat baginya. Jess sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Ia bisa membuat minuman dengan takaran yang pas. Membuat sereal kesukaannya. Semua itu diraih Jess tidak dengan simsalabim ini berkat latihan. Jessmempunyai sifat yang sangat halus ia sangat peka dengan lingkungan apabila aku sakit ia yang paling sering menanyai aku.

Jess kian giat berlatih drum sehingga sudah bisa mengiringi berbagai macam lagu. Timbul keinginanku untuk mendaftarkan Jess ke Jakarta untuk mendapatkan rekor MURI. Itupun perlu kesabaran karena pertama aku hanya mengirimkan rekamannya saja selama dua tahun aku menunggu tapi tidak ada kejelasan. Akhirnya aku langsung mengurusnya ke Jakarta. Sebuah keinginkan untuk mewakili teman-temannya untuk mengatakan kepada dunia luar bahwa anak DS juga bisa berprestasi..

Tepat pada perayaan hari Syndrome Sedunia Jees meraih MURI 27 Maret 2016.Ia berhasil menabuh drum selama 2 jam tanpa berhenti memainkan 31 lagu. Piagam itu langsung diserahkan oleh Wakil Direktur MURI Bp. Osmar Semesta Susilo,MIB. Juga ditahun yang sama Jess meraih Gottalent HBT. Aku bahagia sekali setiap ada yang meminta aku menceritakan Jess aku katakan aku paling bangga dengan prestasi Jessdibanding prestasi kakaknya. Karena ia dalam kekurangan bisa meraih prestasi yang belum tentu bisa diraih oleh orang normal.Terasa sekali semangat yang dipompakan orang tua terhadap anaknya menjadi kekuatan yang maha dasyat untuk membuat seorang anak bisa berprestasi aku sudah membuktikan semuanya,Aku sudah pesiapkan ini sejak dini dengan disiplin dan cinta kasih yang tulus. Suasana damai dan penuh kasih sayang di rumah dan disekolah dengan membericontoh-contoh nyata. Berupa sikap saling menghargai satu sama lain, ketekunan dan keuletan menghadapi kesulitan, sikap disiplin dan penuh semangat, tidak mudah putus asa lebih banyak tersenyum dari pada cemberut, Semua itu memungkinkan anak DS bisa mengembangkkan kemampuannya yang berhubungan dengan perkembangan kognitif anak DS walau tidak secara dratis, serta kecerdasan emosional maupun kecerdasan moral dan spiritual. Contoh-contoh nyata itu sangatdiperlukan anak DS karena ia mengalami kesulitan dalam berfikir secara abstrak.

Begitulah pada dasarnya anak yang dilahirkan itu membawa potensi yang bisa dikembangkan tapi sebagai generasi yang unggul anak tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan yang subur yang sengaja diciptakan untuk itu yang memungkinkan potensi mereka dapat berkembang secara maksimal.

Suasana penuh kasih sayang, mau menerima anak DS sebagai mana adanya, menghargai dan menggali potensinya , baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorrik, semua sungguh merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi unggul dimasa yang akan datang, inilah yang perlu kita persiapkan pada anak-anak guna mengisi millennium ketiga.

CATATAN

Tokoh “ aku” adalah seorang perempuan yang hebat, tabah dan ulet dalam mendidik anaknya. Memakai sudut pandang orang pertama tunggal supaya kita bisa larut dalam cerita seolah-olah kita sendiri yang berlakon sebagai seorang ibu.Cerita ini dituturkan oleh ibu kandung Jessrian bernama Anita kepada penulis. Sekarang ibu Anita aktif mengelolasanggar Pondok Kreatifitas anak-anak Down Synromeuntuk mewadahi minat dan bakat anak DS juga ketua POTADS (Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome) kota Padang. Ibu Anita sungguh perempuan hebat cantik dan menginspirasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"Jees meraih MURI 27 Maret 2016. Ia berhasil menabuh drum selama 2 jam tanpa berhenti memainkan 31 lagu." Luar biasa sekali bu Lifya. Sampaikan salam untuk Jees.

14 Jul
Balas

Subhanalloh luar biasa bu

14 Jul
Balas

Subhanallah...mantap

14 Jul
Balas

Terdapat pelajaran tentang DS. Dan cara perlakuan yang luar biasa. Dengan kehadiran orangbtua yang mampu menerima lehadiran dengan apa adanya. Hingga mencapai sukses. Salam kenal bu. Manteb.

14 Jul
Balas

Salam kenal kembali semoga bisa saling berbagi

14 Jul

Anak saya baru saja lahir dan sudah divonis dokter bahwa anak saya mengalami DS.Saya syok banget berat rasanya menerima semua ini,semoga dengan cerita ibu saya bisa menerima semua keadaan ini

09 Sep
Balas



search

New Post