Dra. Muliati

Menulis itu jiwa dan nyawa. Jika masih bisa menulis berarti jiwa dan nyawa masih sehat. Pupuklah itu selagi ada kesempatan. Menulislah kap...

Selengkapnya
Navigasi Web
PULANG BERDARAH

PULANG BERDARAH

PULANG BERDARAH

Muliati

Mina menatapku begitu lama. Seakan-akan ada yang ingin ia sampaikan. Aku tunggu ucapannya. Tidak kunjung kudapatkan. Tak lama berselang, akhirnya ia tersenyum kepadaku. Senyum yang aku tak tahu maknanya.

"Mina, kamu baik-baik saja, kan?" tanyaku. "Kapan kamu jadi pulang? Sampaikan salamku kepada suamimu, ya?"

"Rencana nanti sore, Mi. Mi, jika terjadi sesuatu kepadaku, doakan aku, ya!" Mina melangkah ke jendela dengan wajah yang tidak bisa diartikan. Apakah aku yang terlalu sensitife memaknainya?

"Apa maksudmu, Min?" Aku mulai gelisah. Apakah Mina benar-benar nekat kali ini. Aku tepiskan pikiran jelekku.

Aku dikejutkan sebuah dentuman bom yang sangat keras. Mina juga terperanjat mendengarnya. Aku berlari ke ruang tamu dan mengintip ke luar dari jendela. Tidak ada tanda yang mencurigakan. Tidak ada orang ke luar rumah, tidak ada juga yang berlari. Semua orang yang mendengar pasti bertanya-tanya.

"Dentuman apa itu, Mi. Kok keras sekali?" Mina bertanya dan ia ternyata menyusul di belakangku. Aku berbalik badan dan menggeleng.

"Aku juga tidak tahu. Semoga tidak terjadi apa-apa,” jawabku dengan cuek. Kutarik tangan Mina kembali ke kamarku. Mina mengikutiku dengan patuh tanpa perlawanan. Kami kembali duduk di posisi yang tadi. Mina menghadap ke jendela. Dari raut wajahnya, tampak ia sangat menderita. Semoga Mina selalu diberi ketabahan dan keihlasan oleh Allah dalam menjalani hidupnya.

"Jika misiku ini selesai dengan baik, Akulah orang yang paling bahagia, yang tidak ada tandingannya di dunia ini." Mina mengucapkan kalimat itu dengan tegas dan pasti, tidak ada keraguan.

Pikiran jahatku mulai lagi berkhayal. Apa sih yang ingin Mina lakukan. Aku hampiri ia. "Apa pun yang ingin kamu lakukan, pastikan itu baik dan bermanfaat buatmu. Jangan kotori tanganmu dengan perbuatan nista. Oke...!" Kedua tangannya kupegang dan kugoyang-goyang.

Mina menatapku lagi. Tatapan itu sangat menggelisahkan hatiku. Siang mulai beranjak sore. Mina pulang ke rumahnya. Aku pun mengambil wuduk dan siap-siap mendengarkan suara azan. Aku bentangkan sajadah yang terbaik bagiku dan mulai bertasbih,tahmid, tahlil dan takbir. Selesai azan aku langsung melaksanakan salat.

Selesai salat asar, aku berdoa agar tidak terjadi apa-apa dengan Mina. Aku sangat khawatir, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Kucoba kontak Mina lewat WA, tidak dibalas. Kutelepon untuk menanyakan sudah sampai di rumah, ternyata gawainya mati.

"Waduh, bahaya ini. Aku harus bagaimana? Apa aku susul saja, ya." Mimi mondar-mandir sendirian di kamarnya. Akhirnya ia mengambil keputusan untuk menyusul Mina. Ia pun menuju garasi dan mengambil hondanya dan menyalakan motornya. Selanjutnya melaju ke rumah Mina.

Pikiran Mimi sudah tidak karuan. Ia berusaha sampai di rumah Mina. Jarak 12 km dilewati dengan kecepatan 50. Selama 45 menit ia sudah sampai di rumah Mina. Mimi memanggil Mina dengan perasaan tidak menentu. Mina juga tidak menyahut. Mimi melangkah ke garasi yang terbuka ada mobil dan motor di sana. Berarti suami Mina ada di rumah. Mina pun sudah sampai di rumah. Mimi melangkah terus ke belakang. Alangkah terkejutnya ia melihat parang yang dipegang mina berdarah.

Jumat, 01 Juli 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang keren bunda

01 Jul
Balas

Terima kasih, bu Sofia

01 Jul

Mantap ceritanya, Bu. ditunggu kelanjutannya.

02 Jul
Balas



search

New Post