Menulis hari ke-1497

Bingung

oleh: Nurmariana

Ketika sedang menghadiri ceramah agama di surau, Tuti bingung. Entah apa pasalnya sehingga membuat dirinya tidak fokus saat tausiah sedang berlangsung. Tiba-tiba di sekitarnya orang sudah tertawa.

Dirinya hanya melihat saja semua orang tertawa. Di depan, para kakek sudah tertawa terpingkal-pingkal. Melirik ke kiri dan ke kanan, para emak pun sudah tertawa geli. Tuti mencoba noleh ke belakang pun kakak-kakak sedang tertawa semua.

sepertinya hanya dirinya sendiri yang tidak tertawa. Jangan tertawa, tersenyum pun tidak. Ini berlangsung detik-detik terakhir hingga acara selesai.

Sepanjang jalan pulang ibunya masih tertawa juga. Muncullah keingintahuan Tuti. Tuti jadi kepo.

“Ibu, kenapa ibu masih tertawa? Nenek juga senyum-senyum sendiri. Ada apa sebenarnya?”

“Ceramah tadi lucu.” Nenek menjawab dengan lembut.

“Keuntungannya di mana?”

“Ustazah Irma tadi bilang begini. Semua binatang berkaki empat boleh dimakan.”

“Untungnya di mana, Nek?”

“Ya lucunya di penjelasan itu.”

“Jawabannya apa?”

“Mengapa semua yang berkaki empat boleh dimakan kecuali kaki meja?”

“Kamu tahu penjelasannya?” Ibu bertanya pada Tuti yang baru kelas 4 SD.

“Sebab kaki meja bukan makanan.”

“Salah.”

“Yang benar itu penjelasannya adalah kaki meja itu keras.”

Mendengar itu, Tuti pun tersenyum bahagia.

Tanjungpandan, 21 Februari 2024