Berkarib dengan Alquran

Rosna Paletari

Tuntutan mutlak yang harus ditunaikan oleh Ummat Islam adalah sholat wajib lima kali sehari semalam ditambah shalat – shalat sunat. Dalam rangkaian ibadah itu akan lebih nikmat lagi jika kita selalu mengakhirinya dengan membaca Kitab Suci Alquran meski hanya satu dua ayat, apalagi jika sampai satu atau dua lembar yang dibaca setiap selesai shalat.

Ibadah shalat dan membaca alquran sejatinya kita jadikan satu paket dalam pelaksanaannya. Biasanya setelah shalat kita berzikir lalu berdoa, setelah itu lanjutkan dengan mengaji. Barangkali awalnya masih berat, karena tuntutan berbagai kesibukan. Bahkan terkadang kita melakukan kewajiban itu sedikit terburu-buru dan tidak sempat lagi menyertainya dengan zikir lalu secepatnya beranjak dari tempat, bagaimana lagi mau membuka alquran.

Sesungguhnya pengaturan keadaan dan waktu semua berada dalam kendali kita. Apalagi yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah. Kitalah manajer utama yang mengatur distribusi penggunaan jatah waktu. Khususnya jika berada di rumah, Usai shalat dan zikir langsung mengambil alquran kemudian melanjutkan bacaan. Oleh karena itu, sebaiknya dan seharusnya di tempat shalat sudah tersedia alquran sehingga dengan mudah kita langsung bisa membacanya.

Memang harus punya komitmen yang kuat bahwa selama kita hidup dan Allah SWT masih berkenan memberi nikmat iman dan sehat, maka terus konsisten dan persisten mengaji. Bukan hanya khatam satu kali waktu kecil lalu diadakan acara khataman alquran kemudian selesai. Tetapi terus dan terus berkesinambungan membacanya sampai akhir hayat dikandung badan. Betapa bahagianya ketika kita bisa mengkhatamkan Alquran satu kali dalam sebulan. Pada saat khatam kemudian membaca Doa khatmil Qur’an. MasyaAllah rangkuman permohonan terbaik hamba kepada Sang Penguasa Bumi dan Langit. Jika kita baca dan renungkan untaian doa tersebut. Tidak ada lagi permintaan yang lebih mulia selain semua sudah tercakup di dalamnya.

Kenapa Alquran ini harus terus dibaca, sebab jika terhenti maka akan terlupa cara membacanya, hilang paham dengan kharakatnya, terlebih lagi kandungan isinya. Sering kita temui orang yang katanya pernah khatam mengaji, namun sekian lama alquran itu ditinggalkan, setelah kembali membuka Alquran, tidak ada lagi huruf yang bisa dikenali, tidak mampu lagi untuk mengeja, semua tertutup. Nah berbeda dengan membaca huruf latin, jika sudah pernah pandai membaca, maka akan terus bisa diingat dan pasti bisa membaca lagi. Tetapi Alquran tidak seperti itu. Di sinilah keutamaan Alquran yang memang terus menerus harus kita dekat layaknya teman karib dengan membaca dan mentadabburinya. Semakin kita membaca, semakin kita menemukan ketenangan dalam hidup. Untuk itu, jadikan pedoman dan pegangan serta akrab dengan Alquran. Jadikan sebagai kebiasaan serta bacaan wajib, sebab memang merupakan kebutuhan utama rohani. Paling inti lagi hakikatnya kelak akan memberikan syafaat di Yaumil Akhir.

Selama ini pernah kita mendengar atau mengucapkan semboyan ‘One Day One Jus’. Biasanya di bulan ramadhan hal tersebut bergaung. Semoga itu bukan hanya kata-kata indah didengar dan hangat pada bulan-bulan tertentu, tetapi betul-betul bisa diterapkan kapan dan di mana saja. Akan lebih dahsyat jika bisa kita lakukan pada setiap waktu shalat. Setelah shalat Subuh membaca 3 lembar, Dzuhur 2 lembar, Ashar 2 lembar, Maghrib 2 lembar, Isya 2 lembar, dalam satu jus itu terdapat 11 lembar, tercapai deh, maka alquran lebih dekat dan melekat. insyaAllah.