#tantangangurusianaharike-18

Cerita Kehidupanku Eps.18

Anak adalah dambaan setiap orang tua. Seluruh ayah dan bunda di dunia adalah anak, namun tidak semua anak menjadi ayah bunda, seperti Firman Allah SWT pada Surah Asy - Syura ayat 49-50 yang artinya;

"Kepunyaan Allah - lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak- anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugrahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan ( kepada siapa yang dikendaki - Nya ), dan Dia menjadikan mandul siapa yang dikendaki nya.

Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

Bagi umat Islam sudah jelas, bahwa semua anak yang diberikan kepadanya Allah-lah yang menentukan. Andaikan setiap pasangan suami istri, kakek dan nenek tidak mempersoalkan jenis kelamin anak, maka peristiwa ini tidak akan terjadi.

Seorang sahabat curhat padaku kalau suaminya akan menikah lagi. Sebenarnya suaminya tidak terlalu mempersoalkan anaknya semua berjenis perempuan.

Tetapi orang tuanya terus mendesak, sebab suaminya anak lelaki satu-satunya untuk menyambung marga.

( Marga bagi orang Batak, menunjukan ia berasal dari silsilah keturunan yang mana )

Hampir sama dengan adat berbagai daerah, anak lelaki Batak diutamakan karena dia akan meneruskan marga keluarganya.

Sahabatku terus menangis apa yang harus ia lakukan, membayangkan saja ia tidak sanggup untuk berbagi suami apalagi mengalaminya langsung.

" Aku akan berpisah sajalah," ujarnya sembari menghapus air matanya. "Aku sudah mantap dengan keputusanku ini,"

"Hidup adalah pilihan, jika itu membuatmu tenang jalani, namun jangan mengambil keputusan karena emosi," aku mengingatkannya.

Namun suaminya tidak menyetujui keputusannya, karena suaminya sangat mencintainya.

Kini konflik berpindah pada orang tua suaminya. Mertuanya beranggapan kalau menantunya egois, tidak memikirkan keturunan suaminya.

Hubungan antara anak dan orang tua kini tidak harmonis. Namun sebagai seorang anak mereka cukup bijaksana, mereka tetap mengunjungi orang tuanya.

Alhamdulillah, temanku dan suaminya berangkat umroh.

Takdir berkata lain. Beberapa bulan setelah umroh, temanku hamil. Ia merasa malu karena anak pertamanya sudah SMA

Niat untuk menggugurkan ia urungkan. Hubungi mereka pada orang tuanya sudah harmonis seperti semula.

Pada saat kehamilannya cukup bulan namun usia temanku untuk melahirkan normal sangat beresiko, dokter menyarankan untuk operasi.

Hari yang ditunggu pun tiba. Semua merasa cemas, menunggu operasi yang sedang berlangsung.

Keluarga pasien dipanggil untuk menemui pasien si ruang pemulihan. Perawat menunjukan seorang bayi mungil berjenis laki-laki. Sahabatku tak henti-hentinyaengucap syukur atas karunia Nya.

Sang mertua meminta maaf karena pernah memaksa anaknya untuk menikah lagi.

Bila seseorang menjalankan ajaran agama yang dianutnya, dana sangat mempercayai semua janji Allah maka pada saat menerima ujian dariNya, akan ikhlas dan sabar dalam menghadapinya, seperti sahabatku ini. Cinta suaminya yang tulus dan ikhlas menambah ketabahan sahabatku dan yang paling penting mereka tetap berprilaku baik pada orang tuanya. Mereka sangat yakin bila yang terjadi semua itu karena Allah. Suaminya berpikir apa kah ada jaminan akan berjenis laki-laki bila ia menikah lagi.

Mereka berserah diri padaNya.

Walaupun sudah berumur lanjut, namun bisa saja seorang wanita akan hamil lagi, karena bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Jangan pernah berburuk sangka padaNya. Tugas seorang hamba hanyalah berikhtiar.