Dra. SUPARTIK, M.Pd.

Alumni Magister Pendidikan Dasar Unimed 2012 Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi / TK Negeri Pembina Kec. Padang Hilir Kota Tebing Tinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita kehidupanku Eps.23
#tantagangurusianaharike-23

Cerita kehidupanku Eps.23

#tantanganharike-23 Cerita Kehidupanku Eps.23

Bila seorang anak ditanya, cita-cita nya kelak setelah besar, hampir sebagian menjawab, "dokter, polisi dan tentara." Hanya beberapa saja yang ingin menjadi guru. Minat menjadi guru untuk anak kecil, tidak menarik perhatian mereka. Barangkali gambaran sosok guru bagi anak-anak, bukan idolanya. Termasuk anaku. Aku menyarankannya untuk meneruskan generasi ku menjadi guru, dan memilih Fakultas Pertanian. Ia mulai berminat untuk menjadi guru, setelah bekerja di tempat ku mengabdi. Cerita ku kali ini, tentang jurusan kuliah yang tidak relevan dengan pekerjaan yang digeluti. Hari ini aku menghadiri wisuda putriku ke-tiga. Wisuda ini untuk yang kedua kalinya, namun bukan Magister. Wisuda kali ini untuk Strata Satu keguruan. Cerita ini berawal saat di tempat saya bekerja, kekurangan tenaga untuk operator sekolah. Dan bila ada guru yang berhalangan , aku memintanya untuk membantu guru kelas yang hanya satu orang. Setiap hari putriku menyaksikan aktivitas yang dilakukan oleh keluarga besar sekolah tersebut. Dengan polos, setiap pagi ketika turun dari kendaraan yang mengantar nya, anak-anak menyalami guru satu persatu. Berbagai macam tingkah mereka. Celoteh yang mengharukan maupun yang lucu setiap hari, menjadi hiburan tersendiri bagi guru-guru. Anak-anak setiap hari bermain, berlari kejar-kejaran. Kepolosan anak-anak, ternyata menarik perhatian putriku. Hingga suatu hari ia menyampaikan maksudnya, untuk kuliah mengambil jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Agar tidak menggangu kerjanya sebagai operator sekolah, aku menyarankannya untuk kuliah di Universitas Terbuka ( UT ) Medan. Saat aku menghadiri dan menyaksikan nya wisuda, aku teringat dengan pepatah Jawa yang kira-kira seperti berikut ; "Witing Trisno Jalaran Saking Kullno" yang artinya, " Rasa Cinta Tumbuh Karena Ter Biasa." Karena setiap hari selalu berinteraksi dengan anak-anak jiwa gurunya mulai tumbuh Menjadi guru itu sangat menyenangkan. Sebab bagaimana pun kesalnya atau beban hidup yang sangat berat bagi seorang guru, ketika berangkat dari rumah, namun ketika bertemu dengan anak-anak didiknya, semua beban itu sirna, bagai embun yang disinari matahari, apalagi guru TK. Anak-anak TK itu unik, mereka akan bertanya langsung pada guru apabila ada perasaan yang tidak biasa dilihatnya, ia akan terus bertanya. Pekerjaan juga ternyata dapat merubah perilaku seseorang. Ketika putriku itu berkecimpung di dunia anak-anak, rasa sabarnya juga bertambah. Anggapan bahwa guru TK itu sangat berat, karena harus membersihkan murid nya bila ke kamar mandi tertepis. Sebab anak-anak sekarang sudah mandiri, mereka juga malu bila buang hajat di sekolah, tapi tidak menutup kemungkinan apabila mereka sakit perut. Melihat guru-guru TK yang selalu ceria, semangat nya untuk menjadi guru semakin menggelora. Hari ini ada Enam Ratus wisudawan, dari berbagai jurusan. Rasa bahagia, syukur dan bangga terpancar dari senyum sumringah mereka. Inilah kehidupan, waktu dan keadaan dapat merubah cita-cita dengan realita yang ada. Banyak sekali wisudawan yang awalnya jurusan non pendidikan. Namun bagi seorang wanita apalagi sudah berumah tangga, guru lah pilihan yang tepat. Namun bukan berarti profesi lain tidak tepat untuk wanita yang sudah menikah. Pilihan menjadi guru sebab guru tidak mesti bekerja hingga petang. Sesampainya di rumah, dipandangi Izzah ilmu keguruan yang baru diperolehnya. Ketika ada perusahaan yang membuka lowongan kerja peluang masuk dari Izzah pertaniannya saya izinkan untuk digunakan. Sejatinya menimba ilmu di perguruan tinggi itu menambah wawasan berpikir dan linier dengan pekerjaan yang ditekuni. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang akan berkuliah. Merencanakan jurusan yang akan diambil, lihatlah peluang kerjanya, apakah kesempatan masuk antara wanita dan pria sama, atau jurusan tersebut nantinya mengedepankan gender, semua harus diperhitungkan dengan matang. Hampir semua yang kuliah kembali untuk mengambil keguruan, mereka mengatakan dahulu saat kuliah tidak mem perhitungkan setelah kelulusannya nanti hendak bekerja dimana. Tebingtinggi, 6 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mulanya biasa saja lama lama jadi luar biasa

06 Feb
Balas



search

New Post