Cerita kehidupanku Eps.24
#tantangangurusianaharike24
Cerita Kehidupanku Eps.24
Menjadikan anak tangguh dimasa mendatang, tidak serta-merta.
Mempersiapkan generasi yang tangguh dimulai sejak masih usia dini. Pembelajaran untuk anak usia dini, di TK Negeri dua Tebingtinggi, dan TK lainya bisa dipastikan diberikan melalui pembiasaan dan contoh teladan.
Pembiasaan tersebut dikenalkan setiap saat dan terus-menerus, yang nantinya diharapkan akan menjadi kebiasaan yang baik.
Contoh nya perilaku hidup sehat, nilai agama moral dan sosial emosional.
Untuk menanamkan nilai-nilai agama, anak-anak dibiasakan mengenal doa sehari-hari, menghargai agama orang lain, sabar menunggu giliran dan masih banyak lagi pembiasaan yang lainya.
Setiap hari Selasa dan Jumat, anak-anak dibimbing untuk mempraktekkan sholat sunat Duha.
Program ini sebelumnya sudah disosialisasikan terlebih dahulu dengan wali murid.
Untuk anak perempuan, dianjurkan membawa mukena masing-masing.
Untuk yang beragama non muslim, mereka mengikuti kegiatan kerohanian.
Pada saat praktek sholat duha, kegiatan senam ditiadakan
Anak-anak dari rumah sudah berwudhu.
Setiap harinya sebelum kegiatan bermain yang sifatnya umum, mereka belajar mengenal huruf Izaiya, dengan membaca Iqro.
Awal-awal praktek sholat, masih banyak anak yang tidak membawa mukena.
Guru-guru sengaja tidak memberikan mukena yang ada, tujuannya untuk memberikan pemahaman bahwa seorang muslimah pada saat sholat harus mengenakan mukena.
Namun bila anak memberi tahu bahwa mukena nya tertinggal, guru akan memakaikan mukena yang ada. Hal ini tujuannya agar mereka merasa dihargai.
Hal yang paling utama, guru tidak memberikan mukena yang ada, agar anak-anak mampu mengurus dirinya sendiri, dan mandiri.
Sementara itu, untuk anak laki-laki cukup mengenakan celana panjang.
Awalnya anak-anak susah diatur.
Setiap akan dilakukan praktek sholat, guru meminta anak yang mampu menjadi imam dan azan.
Melalui tehnik tersebut, ternyata anak-anak terpacu untuk menunjukan kemampuannya.
Sehabis praktek sholat mereka dibimbing untuk berzikir dan bersholawat.
Ada hal yang menarik ketika anak-anak belajar mengenal agamanya masing-masing
Ada seorang anak yang bertanya, mengapa dia tidak dibenarkan ikut praktik sholat.
Aku tidak serta-merta memberi tahu.
Aku meminta anak yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Ternyata seorang anak yang sudah benar-benar matang menjawab bahwa mereka beda agama.
Perbedaan selalu kami kenalkan, tujuannya agar anak-anak menghargai perbedaan tersebut.
Melalui pembelajaran mengenal agama masing-masing, ternyata anak akan lebih mengenal agamanya dan lebih mencitainnya.
Anak akan berbincang tentang agama mereka masing-masing.
Anak-anak selalu bermain bersama, bercerita mengapa seorang muslim harus sholat Jum'at, dan mengapa yang non muslim setiap Minggu harus ke gereja, perbincangan mereka tentunya memakai bahasa mereka. Guru hanya meluruskan bila ada perbincangan yang kurang tepat.
Dengan memberikan pembelajaran agama pada anak-anak sejak dini, diharapkan dapat memperkokoh keimanan mereka.
Bila iman seseorang sudah kokoh memandang perbedaan sebagai suatu hal yang berharga.
Generasi tangguh dipersiapkan sejak dini, melalui penanaman perilaku yang berbudi luhur.
Mepersatukan yang berbeda, akan menjadi kan mereka generasi yang kuat dan bersatu.
Semua anak diberi kesempatan yang sama untuk mengenal lebih dalam agama masing-masing.
Saat seorang anak memperhatikan anak yang sedang sholat, tiba-tiba ada yang non muslim akan berlari, dengan gerakan menempelkan jari ke mulut dan memberi isyarat agar jangan ribut, sebagai guru aku sangat bangga memiliki murid yang sangat membanggakan.
Agama itu benar menurut penganutnya.
Mari persiapkan generasi yang tangguh dengan menguatkan iman mereka masing-masing.
Menjaga hubungan kepadaNya melalui ibadah dan keyakinan yang diimani masing-masing, dan menjalin hubungan kepada sesama melalui
interaksi di masyarakat.
Saling menghormati dan menyayangi sesama manusia adalah ajaran agama apapun.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Tebingtinggi, 7 Februari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar