Dra. SUPARTIK, M.Pd.

Alumni Magister Pendidikan Dasar Unimed 2012 Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi / TK Negeri Pembina Kec. Padang Hilir Kota Tebing Tinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita kehidupanku Eps.29
#tantagangurusianaharike-29

Cerita kehidupanku Eps.29

#tantangangurusianaharike-28

Cerita Kehidupanku Eps.28

Sore ini, udara di kompleks perumahan ku mendung dan sejuk. Setelah seharian hujan mengguyur, bak pengantin baru mentari dengan malu-malu keluar dari peraduannya, menyapa persada sesaat kembali ke ufuk barat, seakan mengumpulkan tenaga untuk menyinari bumi kembali esok hari. Seperti biasa, setiap sore aku berolahraga sekedar berjalan kaki mengelilingi kompleks. Serumpun bambu, yang menghiasi pojok kompleks, menjadi perhatian ku. Aku tertegun, memandanginya. Serumpun bambu itu, terlihat tenang berdiri kokoh. Dedaunan saling berbisik bak nyanyian putri raja, melenggak-lenggok bagai penari Bali. Pagi hari saat aku melintasinya, serumpun bambu itu meliuk-liuk diterpa angin. Ujungnya yang menjulang tinggi terombang-ambing mengikuti tiupan angin, seolah-olah akan tercabut dari akarnya. Pucuk bambu tidak melawan terpaan angin. Bambu hanya mengikuti kemana arah angin membawanya, dengan demikian bambu tidak menjadi patah. Yang membuatku kagum, batang bambu pada bagian bawah dekat dengan akar, tetap berdiri kokoh, tidak bergoyang walaupun angin mempermainkan pucuknya. Bambu tersebut sorenya Aku berpikir, andai saja manusia seperti bambu, pohon yang hidup berrumpun bagai satu keluarga besar yang saling merangkul. Bambu pada awal-awal tumbuh tidak menampakan pucuknya untuk menjulang tinggi, seperti tanaman lainya. Namun bambu mempersiapkan akarnya menjadi lebih kuat untuk menopang kehidupan mendatang Bambu tidak takut dengan terpaan angin, karena bambu tahu bahwa suatu saat angin akan berhenti mem permainkan nya. Bambu akan kembali berdiri tenang, hanya menunduk dan terkadang ada yang hingga tumbang namun bambu tidak akan tercabut dari akarnya hanya karena terpaan angin. Bila saja manusia dalam mempersiapkan hidupnya seperti bambu, tentu kehidupannya akan berkualitas. Buya Hamka berkata" Bila hidup sekedar hidup, babi hutan juga hidup, dan apabila kerja sekedar kerja kera juga bekerja.' Motto hidup setiap orang berbeda. Ada yang berpendapat bahwa hidup untuk makan, namun ada juga yang mengatakan makan itu untuk hidup. Hidup yang tidak memiliki arah tujuan menjadikan seseorang orang tidak menghargai arti hidup yang sebenarnya. Setiap manusia di dunia ini pernah mengalami cobaan hidup. Reaksi setiap orang akan berbeda Respon yang diterima setiap orang dalam menghadapi gelombang kehidupan ini tergantung dari bagaimana ia mempersiapkan hidup untuk masa depannya. Manusia yang berkualitas, ia akan bijak menghadapi getirnya hidup. Manusia tidak akan berputus asa hanya karena guncangan hidup. Kualitas hidup manusia tidak diukur dari saeberapa banyak ia memiliki materi atau jabatan yang didudukinya. Kualitas hidup manusia diukur dari sikapnya terhadap sang penciptanya atau bagaimana ia hidup dalam bermasyarakat. Marilah hidup dengan baik, jangan hudup sekedar hidup. Dan bekerjalah dengan baik jangan hanya sekedar bekerja. Mari hidup seperti bambu, yang tetap hidup walaupun terguncang angin dahsyat. Namun jangan hidup seperti .pucuk eru. Bambu hanya bergesekkan sesama daunnya, gesekan daun bambu menghasilkan suara gemerisik. Bambu yang tumbang dari rumpunnya, akibat terpaan angin tetap bertahan hidup. Karena bambu tidak tercabut dari akarnya.

Tebingtinggi, 12 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Belajar dari kekerabatan rumpun bambu

12 Feb
Balas

Iya bu, bambu hidup beeumpun yang bergesek hanya dedaunnya. Namun batangnya tetap berdiri berdampingan.

12 Feb

Seiya sekata dan seperbuatan.

12 Feb
Balas

Antara hati, lali dan kaki haruslah seiya sekata

12 Feb
Balas



search

New Post