Dra. SUPARTIK, M.Pd.

Alumni Magister Pendidikan Dasar Unimed 2012 Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi / TK Negeri Pembina Kec. Padang Hilir Kota Tebing Tinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kaya Bermanfaat Miskin Bermatabat ( kisah 1) lanjutan.

Lama Ratu memandangi saya penuh harap. Tiba-tiba Ratu berbisik pada budenya, " nanti akan dijawab ibu kepala", ujar budenya setela Ratu melepaskan kedua tanganya dari telinga budenya. Sebelum saya menjawab, terlihat Ratu menggenggam uang pecahan lima ribu, " uang Ratu banyak, siapa yang kasih? tanya saya sepontan. Dengan lancar dijawanya, " atok yang kasih, kadang tiga ribu ppernah juga lima ribu' jawabnya dengan lancar. " Ratu diterima sekolah disini', jawab saya. Saya mengira Ratu akan melompat kegirangan ternyata, tidak. Ratu menunduk matanya berkaca- kaca, tidak tahu ap yang ada dipkiranya. " Ratu kalau sekolah di tempat ibu, saat makan tidak usah ke dapur, di dalam kelas saja", saya menjelaskan apa yang sedang dikhawatirkan." tapi"?, ujarnya namun tidak dilanjutkan. " Ratu setiap hari dikasi atok uang jajan, kalau tiga ribu tabung dua ribu, seribu untuk jajan, kalau lima ribu, tiga ribu ditabung dua ribu untuk jajan. " Ratu tidak usah jajan bu, untuk bayar saja j" awabnya spontan. Kami semua tertegun mendengar jawaban anak yang masih berusia lima tahun. Ternyata masalah yang dialaminya menjadikannya dewasa sebelum usianya. " Iya, untuk bayar karena Ratu dapat uang dari atok setiap hari, uangnya ditabung dan untuk bayar" saya brusaha menjelaskkan. " Coba bilang apa dengan ibu kepala", budenya mencoba mengingatkan. " Terimakasih bu guru", ujarnya sembari menyalami semua guru yang ada.

Ketika proses belajar mengajar berlangsung, Ratu sangat antusias belajar, tanpa ia hiraukan seragam yang dikenakanya tidak secerah milik temanya. Saat makan bersama, dari balik cndrl saya menitikkan air mata, Ratu sangat percaya diri menyantap makanan yang disediakan sekolah. Ratu berpikir bahwa kewajibanya sama dengan anak lain yang memakai seragam baru dan membayar uang bulanan. Sampai tamat Ratu tidak tahu kalau ia dibebaskan dari kewajiban untuk membayar bulanan. Kepribadiannya benar sangat bermartabat. Karena walaupun ayahnya kesandung maslah besar namun, saat kawanya merayakan ulang tahun Ratu tetap membawa hadiah untuk sahabatnya. Ratu tidak pernah merasa renfah diri walaupun sepatu dan seragam miliknya hanya bekas dari kakak sepupunya. Bahkan Ratu tidak mudah menerima jajan yang diberikan orang tua anak lain saat menjemput anaknya. Kini Ratu sudah kelas empat SD, pada satu kesempatan saya berurusan dengan kepala sekolah SD nya Ratu berlari mengejar saya, " ini ibu kepala sekolahku di TK" sembari menyalam dan mengenalkan saya dengan temanya. " Ratu dari TK ibu kan"?, tanya kepala sekolahnya, " iya bu " jawab saya singkat. " Dia anak luar biasa, selain pintar dia memilki harga diri yang tinggi, dia rela tidak jajan, kalau ada kemalangan di aekolah, uang jajanya diinfakkan.

" Kaya itu tidak wajid, yang wajib bermental kaya, miskin itu tidak dilarang, yang dilarang bermental miskin ( ustaz Felix Siauw.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post