Guratan Hati Seorang Guru
Pengumuman online telah tiba. Para wali kelas sembilan mulai memberikan kepada siswanya. Dag dig dug saat para siswa menunnggu. Setelah dilihatnya ternyata tidak satu siswapun yang tertinggal.
Setelah itu pengecekan identitas dilakukan. Ternyata masih ada beberapa data yang belum valid. Ada beberapa siswa yang sudah selesai verifikasi . Sementara mereka mengukir sebuah kenangan bersama teman sekelas.
Grup kelas berlomba-lomba mengisi kenangan. Itu semua dilakukan karena tidak ada kegiatan purna wiyata siswa. Kegiatan itu sudah mereka rencanakan Sejak mereka melihat para alumni berhias cantik dan tampan untuk diwisuda. Tapi itu hanyalah hayalan belaka
Lagu kenangan telah menghiasi album mereka. Melodi yang mengharukan. Tak sengaja kugoreskan sebuah puisi. Memori Bersamamu judul puisi itu. Tak sengaja larik demi larik tercipta. Guratan hati seorang guru telah terukir. Linangan air mata tak terbendung tatkala teringat ketika itu.
Rangkaian kata mengalir begitu saja. Grup kelas memantau
Memori Bersamamu
….
Anakku
Ketika waktu memisahkan kita
Kuukir dengan tetesan air mata
Tiga tahun sudah kita bersama
Pahit manis telah kurasa
Demi menggapai sebuah asa
Kedawong, Sabtu, 6 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kenangan yang tak akan terlupa. Tulisan menyentuh. Lanjut berkarya Bu Pri. Salam sehat dan salam literasi.
Terima kasih Bu Guru CantikInspiratorku