DEWI PENGUASA LAUT
Hari ke-157
Pentigraf
DEWI PENGUASA LAUT
Oleh: Wiwit Widyawati
Berwisata ke pantai sangat dinanti oleh Melati dan kawan-kawan. Libur telah tiba. Rencana yang telah dibuat akhirnya terwujud. Pagi itu dua mobil terparkir di depan rumah Melati. Beberapa diantara teman yang akan ikut telah berkumpul. Mereka tinggal menunggu Hani dan Herman.
Mereka takjub melihat pemandangan pantai dan penataan arena. Sangat jauh berbeda. Tak membuang waktu, mereka segera menikmati hiburan dan panorama alam nan memukau. Mereka berpencar. Melati dan Anto menuju kedai makanan ringan. Desiran angin menyibak rambut panjang Melati. Anto memberi pengikat untuknya. Kilau rambut panjangnya, wajah manisnya dan kesederhanaan Melati membuat rasa cinta yang semakin menjulang di hatinya. Netra Anto tak berkedip kagumi wajah elok Melati. Suara panggilan Melati membuat Anto tergagap. Mereka bersemuka, lalu tertawa bersama.
"Mel tunggu di sini jangan beranjak, Saya mau ke toilet sebentar" ucap Anto sambil berlari kecil. Melati tersenyum mengiyakan. Menunggu di bawah pohon di tepi pantai diiringi suara deburan ombak dan tiupan angin membuat kepala Melati pening. Tiba-tiba Melati pingsan saat Anto datang. Rekannya berdatangan mencoba menyadarkannya agar siuman. Namun telah satu jam Melati seperti tidur, tak sadarkan diri. Akhirnya dibawa pulang. Anto dan keluarganya telah memanggil ustaz dan berdoa bersama. Ayah bunda, adik dan keluarga dekat menangisinya. Anto dengan setia menunggui Melati hingga subuh. Saat terdengar kumandang Azan Melati membuka matanya. Dia bingung. "Mana Dewi bermahkota itu Anto?" ucap Melati dengan nanar. Lalu bercerita keramaian berwisata di kerajaan. Ramai sekali bermain dengan banyak orang yang tak dikenalnya. Karena hari sudah malam ia ingat pesan bundanya dan harus pulang untuk salat. Melati beristigfar. Melati urung dibawa oleh Dewi Lanjar penguasa laut setempat.
Tasikmalaya, 06122020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bu Cantik, sukses selalu, salam
Terima kasih
Pandainya sahabatku ini menguntai cerita dengan nuansa mistis. Tentu sangat keren jadi kumoulan pentigraf
Jadi kumpulan pentigraf misteri dunia kedua
Wah... cerita yang menarik bunda. Sukses selalu
Terima kasih
Bukan Nyai Roro kidul ya Bun.. barangkali masih saudaraan dgn Dewi Lanjar.. hehe. Selalu keren pentigrafnya.
Dewi Lanjar adanya di pantai Pekalongan Bun
Dewa laut yang datang ya bun
Iya Bucan
Serem pentigrafnya bu Wiwit, mantab. Salam sukses selalu
Terima kasih Pak
Pengalaman yg serem bund. semoga Alloh melindungi kita selalu. . . Aamiin. keren bund.
Terima kasih telah singgah.