Dra. Wiwit Widyawati

Wiwit Widyawati lahir di Pekalongan tinggal di Tasikmalaya. Bergabung di sini karena ingin belajar menulis dan menambah wawasan...

Selengkapnya
Navigasi Web
GADIS DI UJUNG HUTAN PINUS  (1)
https://pixnio.com/id/pemandangan/hutan/matahari-terbenam-kayu-alam-pemandangan-jalan-hutan-pohon-pinus-kolam

GADIS DI UJUNG HUTAN PINUS (1)

GADIS DI UJUNG HUTAN PINUS (1)

Oleh : Wiwit Widyawati

#Tagur hari ke-242

Keteduhan matanya telah memikat hati di saat kuberniat tak akan jalin cinta dengan wanita manapun. Kulit putih meski agak memucat, membuat penasaranku. Rasa kasihan tiba-tiba muncul. Senyum manisnya membekas dalam ingatan. Semakin membuat penasaran tuk mendekatinya lebih jauh. Meski ragu dan tak mau tersakiti yang kedua kali.

Aku terdiam di gazebo kampus dekat pohon beringin rimbun daun. Pikiranku melayang, memutar kembali memori bersama cinta pertamaku yang telah usai. Tak hiraukan daun-daun kering yang terhempas oleh angin singgahi mukaku.

Kandas sudah hubungan kebersamaanku dengan Atika. Kekasih yang selalu kurindu dalam setiap helaan napas. Atika gadis manis dari kampung sebelah, sekampus denganku. Jalin cinta terajut dan berpisah di kampus ini. Dua tahun membuatku selalu berbinar. Membersamai Atika aktifis senat nan anggun memesona..

Kehadiran lelaki yang menjadi rivalku tak dapat memupuk rasa cinta Atika padaku. Hadirnya telah mengandaskan cinta Atika padaku

“Maaf Davin, Aku tak dapat membersamaimu lagi. Aku tak dapat menolak keinginan orang tuaku. Kau sudah tahu semuanya bukan?”tegasnya padaku. Ucapannya tegas tetapi tidak dengan hatinya. Kepedihan terlukis jelas pada wajah ayunya. Dia mengulurkan tangan sambil meminta maaf. Manik indah netranya diselimuti air yang berusaha dia tahan agar tak jatuh di hadapanku. Kurengkuh tubuhnya, punggungnya bergerak tumpahkan tangis. Kepedihanku semakin dalam.

“Sayang, meskipun berat melepasmu ketahuilah separuh jiwaku ada dirimu. Rasa kasihku padamu hingga kini tidak perlu kuucapkan karena Kau pasti merasakannya. Kisah kasih Kita akan menjadi kenangan indah dalam hiduk Kita,”ucap ku sambil menyeka pipi basahnya.

Awan kelabu telah mengisap segala rinduku pada Atika. Perlahan menitikkan derainya.

Pertemuanku cukup singkat dengan gadis yang tak kuinginkan singgah di jiwa ini, tetapi aku tak bisa menahan rasa kasihanku padanya. Muka pucatnya menyiratkan ada rasa sakit yang ia derita. Aku berusaha tak mengingatnya namun, semakin mendera hatiku.

Perjumpaanku yang tak sengaja dengannya di depan sebuah rumah kosong sebelum hutan pinus. Aku berhenti karena hujan lebat dan ingin buang air kecil. Saat kulihat sebuah rumah, kubelokan mobilku. Aku sedikit terkejut saat turun netraku melihat seorang wanita berdiri sendirian melihat jalan yang tersiram lebatnya hujan.

“ Dik sedang apa sendirian di sini?” ucapku

“Sedang menunggu jemputan Bang,” jawabnya singkat. Kulanjutkan percakapanku tuk mengantarkan ke rumahnya, tak tega meninggalkannya sendirian. Ia mengangguk setuju.

Perjalananku sedikit bermakna, di tengah derasnya hujan ada teman yang menemaniku. Tetiba dia memintaku berhenti di ujung hutan. Saat aku menawari mengantarnya hingga rumah, ia menolak. Untunglah hujan telah berhenti tumpahkan derasnya dan aku melanjutkan perjalananku.

Dua hari telah berlalu. Aku berniat menyambanginya sepulang kuliah.Kubatalkan janji dengan rekanku tuk melanjutkan gambar perspektif bangunan rumah yang tak kunjung usai karena kemalasanku. Mengingat-ingat lokasi pertama kali bertemu Wina menguras piiran ini

. Mobil perlahan di jalan berkelok, gerimis kecil mengiringi perjalanan, kunikmati dengan tulus. Mendengarkan lagu-lagu favorit menambah semangat tuk menemukannya. Beberapa mobil dan motor melintasi jalan itu. Jalan yang sepi dikelilingi pohon pinus. Berusaha mengikuti mobil di depanku sedikit hilangkan rasa kesendirian. Terasa ada teman seperjalanan. Kebiasaanku keluar malam dan melintasi jalan sepi sering dilakukan, tetapi malam itu aku merasa sedikit berbeda.

(Bersambung)

Tasikmalaya, 3 maret 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pisan teh, jadi penasaran kelanjutan kisahnya.... Semoga kembali bersua,,, Sukses selalu

04 Mar
Balas

Terima kasih

14 Mar

Siapakah gadis itu? Waduh, jangan-jangan...

04 Mar
Balas

He he

14 Mar

Kisah nan menawan. Sehat dan sukses selalu bu cantik

04 Mar
Balas

Terima kasih Bun

14 Mar

Ceritanya nyaman dibaca bunda, ditunggu lanjutannya. Salam sehat selalu bunda.

04 Mar
Balas

Terima kasih Bunda

14 Mar

Mantap. Lanjut

04 Mar
Balas

Siap.Terima kasih Bun

14 Mar

Keren sekali ceritanya. Membuat penasaran akan kelanjutannya.

10 Mar
Balas

Terima kasih Bun, tunggu ya

14 Mar

Siapa gadis itu? Ditunggu lanjutannya Bu

04 Mar
Balas

Terima kasih Bun, siap

14 Mar

Ditunggu kelanjutannya bu..

04 Mar
Balas

Terima kasih

14 Mar

Keren menewen. Ditunggu kelanjutan nya

04 Mar
Balas

Terima kasih , siap.

14 Mar



search

New Post