KABAR DUKA
KABAR DUKA
Oleh Wiwit Widyawati
#Tagur 232
Pagi itu, Anak-anak Pak Darwin menerima kabar bahwa ayahanda tercinta telah meninggal dunia. Kaget dan sedih dirasakan oleh Nurin dan Wildan yang berada di luar kota. Mereka berkemas segera pulang ke kampung halaman. Hujan deras menemani perjalanan mereka. Derai air mata tak terbendung. Bayangan ayahnya di masa lalu bermain di benaknya. Nurin semakin sesak napasnya akibat tangis kepedihan yang mendera. Berkali-kali suami dan anak-anak menghibur. Namun, isak tangisnya masih terdengar.
Orang yang tauziah berkumpul di depan rumah Pak Darwin . Nurin menerobosnya. Ia peluk bundanya dengan rasa kasih. Wildan yang datang duluan bergabung setelah mengurus segala keperluan pelaksanaan pemakaman. Ia belai rambut Nurin dan berpesan agar ikhlas menerima kejadian itu.
Setelah pulang kembali ke kota tempat ia tinggal, ada rasa berat di punggung Nurin. Rasa pusing dan berat seperti orang menggendong. Nurin berdoa dan minum obat tetapi tak kunjung reda. Saat tidur malam pun ia bermimpi dengan ayahnya. "Bacalah doa-doa ini. Semoga dalam waktu satu minggu Kau akan merasakan hasilnya" kata Ustaz Amin.
Tasikmalaya, 21022021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah
Salam literasi, terima kasih kehadirannya
Kepedihan ditinggal ayah membuat ayahandanya juga tak bisa begitu saja meninggalkan Nurin. Mudah-mudahan melalui pengobatan dan hati yang ikhlas semuanya bisa teratasi. Krisan dikit. Mungkin takziah ya, Bu. Bukan tauziah. Bisa jadi salah jempol hehe...
Terima kasih krisannya
Duka yang terlalu berat untuk ditanggung. Keren Bu. Semoga selalu sehat dan tetap semangat. Salam literasi
Ya Pak. Terima kasih
Semoga hasil terbaik, dia menjadi kekuatan.
Aamiin, Terima kasih Pak
Pentigraf yang keren. Mantap Bunda Wiwit. Sukses selalu buat Bunda.
Terima kasih Bun
Saya pas satu tahun tiap malam bermimpi ketemu ayah bu...Salam sukses selalu ..keren
Oh gitu, harus rajin kirim doa ya Bun
Kren bund. Jadi ikut sedih. Izin follow yah bund. Jika berkenan di follback
Terima kasih, dah sy follow balik