Dra. Wiwit Widyawati

Wiwit Widyawati lahir di Pekalongan tinggal di Tasikmalaya. Bergabung di sini karena ingin belajar menulis dan menambah wawasan...

Selengkapnya
Navigasi Web
KIDUNG RINDU SANG PERAGAWAN
https://www.pinterest.com/

KIDUNG RINDU SANG PERAGAWAN

KIDUNG RINDU SANG PERAGAWAN

Oleh: Wiwit Widyawati

Tagur ke-249

Zaki satu tim dengan Saskia di Indonesian Fashion Week? Tidak, itu tak boleh terjadi. Aku telah berupaya kusak-kusuk agar mereka tidak selalu bersama, tetapi kini gagal. Aku gigit jari. Kasihan Saskia , dia tak tahu siapa Zaki.

“ Sayang, setelah gladiresik ke rumahku ya ada hal penting yang akan Kujelaskan,” ucap Zaki ke telinga Saskia penuh gairah.

Zaki seorang peragawan terkenal yang selalu dikelilingi wanita cantik itu duduk di sisi Saskia begitu dekat. Terlihat jemarinya bertaut dengan jemarinya. Wajah tampannya seolah ingin cumbui kekasih lamanya itu. Kini status Zaki tak seperti dulu lagi. Itu yang membuatku terusik tuk damping Saskia.

Terdengar nama Saskia disebut tuk berlengak- lenggok di catwalk. Ia beranjak. Gemulai tubuhnya yang terbalut pakaian berjenis silk membut mata Zaki melebar. Aku tak suka melihat semua itu dan harus segera bertindak.Pikirku merangkai cara agar Saskia paham yang kumau.

Gemuruh tepuk tangan tamu undangan membuatku bangga bisa menghadiri acara besar seperti ini. Zaki berjalan di catwalk saangat memukau, bak pangeran di sebuah kerajaan. Kain tenun ikat membuat aura ketampananya memancar. Itu tak kupungkiri. Tepuk tangan riuh mengiringi penampilannya. Acara yang mengusung tema etnik kain daerah dari beberapa perancang itu terkesan mewah. Sang desainer memamerkan busana rancangannya dengan mengangkat corak ikat Sumba yang dicetak di atas kain Lace, Silk, dan Bordir dalam desain bohemian. Suatu rancangan pakaian yang sangat indah dan unik.

Kini gilirn Saskia yang berlenggak lenggok di atas catwalk mengenakan pakaian bahan silk warna hitam kombinasi ikat Sumba warna merah muda dan topi menyerupai jengger ayam berwarna merah, anggun cantik memesona. Tepuk tangan riuh menggema melebihi Zaki. Cuitan penggemar pria meramaikan suasana. Saskia dan beberapa temannya memamerkan gaun yang dikenakannya. Decak kagum terdengar berulang. Aku sangat bangga pada Saskia. Terlihat Zaki menatapnya tak berkedip.

“ Pingkan, tolong katakana pada Saskia, besuk aku akan menjemputnya tuk acara di Bidakara,”tegasnya kepadaku.

Pesan itu membuatku merasa jengkel. Baru saja berucap dan aku belum sempat membalasnya ia tergesa menuju ke balik panggung karena Saskia telah memasuki ujung catwalk. Aku pun membututinya. Kubantu Saskia melepas gaun indah itu.

“Saskia, suksesmu adalah bahagiaku, Kau sangat memesona.”

“Terima kasih, aku tak butuh sanjunganmu.”

Saskia malah memberi kritikan pedas.

"Peragaanmu hari ini kuberi nilai lima " Celetuknya dengan nada ketus.

Zaki menatapnya dengan aneh karena tidak biasanya dia bersikap seperti itu. Saskia berlalu meninggalkan Zaki. Ada tanya dalam benaknya atas sikap Saskia. Zaki berlari memburunya, Saskia menghentikan langkahnya kala Zaki berhasil meraih tangannya. Dia tarik Saskia dalam pelukannya. Saskia meronta sekuat tenaga, namun Zaki malah semakin mengencangkan peluknya. Mukanya beradu, terlihat Zaki melumat bibir tipisnya. Plak, tangan Saskia mendarat pada wajah Zaki. Aku berlari menuju tempat redup cahaya itu berusaha melerai. Tetiba Sang desainer mengulurkan tangan menolong Saskia tuk jauhi Zaki.

“Kini aku mengalah, lihat saja nanti. Kau Saskia, pasti akan ada dalam rengkuhanku. Baru kali ini ada wanita menolakku,”gumamnya kesal.

“Terimakasih Bang Yunas atas pertolongannya. Aku sangat bersyukur Abang datang tepat waktu.”

“Itu suatu kebetulan, untunglah kau tak cedera. Perlu dikawal ga tuk kepulanganmu bersama Pingkan,”ucap Bang Yunas sambil memandangku. Sementara Saskia terlihat menggelengkan kepalanya.

Rumah minimalis bercat putih terlihat sepi. Mobil yang biasa ditumpangi Saskia ada di depan garasinya. Aku melihat mobil Zaki di seberang jalan depan rumah Saskia. Pikiran jelek singgahi kepalaku. Aku melangkah ke pintu utama, namun beberapa langkah sebelum sampai terdengar ada pertengkaran. Suara Zaki terdengar jelas.

“Sudahlah Za percuma Kau merayuku. Kisah lama telah Aku kubur sejak Kau tinggalkan aku tanpa sebab. Pintu hatiku telah kututup untukmu!”

“Aku pergi karena Aku ada pekerjaan di luar kota. Ayahku sakit dan Aku harus mewakili memimpin usaha ayahku!,”teriak Zaki.

“Alasan klise, Kau kan bisa mengabariku melalui telepon, bukannya menghilang tanpa jejak. Sudahlah, pergilah dan jangan Kau datangi Aku lagi!”

Aku tergesa tuk bersembunyi, tetapi kalah cepat dengan penglihatan netranya. Zaki memandangku penuh kebencian dan mengancamku.

“Awas jika Kau mengatakan pada Saskia siapa diriku sebenarnya, ucapnya sambil melototiku.

“Aku tak takut ancamanmu”….

(Bersambung)

Tasikmalaya, 10032021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hm... rupanya tokoh 'aku' mengetahui rahasia Zaki. Siapa dan bagaimana sebenarnya Zaki itu? Ditunggu lanjutannya, Bu.

11 Mar
Balas

Wow...bikin penasaran aja.... ditunggu kisah selanjutnya Bunda cantik...

12 Mar
Balas

Ditunggu kelanjutannya bu

11 Mar
Balas



search

New Post