LARA HATI
LARA HATI
Oleh Wiwit Widyawati
# Tagur 233
Keberadaan keluarga Pak Imran di wilayah tinggalnya menjadi perbincangan tetangga. Membantu pembangunan musala dan kegiatan-kegiatan lain di rukun tetangga . Bantuan dana begitu mudahnya diberikan. Pokoknya yang menyangkut kepentingan umum sangat diutamakan.
Pagi itu Hirsy sang menantu, menemui Pak Imran. Raut muka Hirsy terlihat sendu. Ia tak memberitahu suaminya, karena sedang terbaring sakit. Ia beranikan diri, memohon bantuan pinjaman uang tuk pengobatan suami tercinta. Ia tengadahkan mukanya ke atas langit-langit. Doa pun terlantun dari lubuk hatinya. Harapannya luruh seiring dengan penolakan Pak Imran. Netranya terlapisi air mata yang masih bertahan di kelopaknya. Ia gagal ke metropolitan tuk mengajak berobat suaminya, dana tidak memadai. Hirsy bergegas tinggalkan ruang mewah itu.
Tiba di rumah, air mata tak terbendung. Kamar belakang menjadi saksi bisu lara hatinya. Rasa ingin mengajak berobat, pupus. Hirsy menyeka air matanya, lalu menuju kamar depan tempat suaminya terbaring. Perlahan melangkah dan mendorong pintu yang terbuka setengahnya. Terdengar suaminya sedang berbincang. "Pak dulu Saya sudah mengingatkan untuk tidak bekerja sama dengan pegawai itu, tetapi Bapak tak mengindahkan. Jika sekarang uang seratus juta tak bisa diambil, itu berarti Bapak sudah tertipu," ucap suami Hirsy pada Pak Imran ayahandanya. Ironis.
Tasikmalaya, 22022021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren.... Apakah karena sudah tertipu sehingga pak Imran tidak meminjamkan uang? Semoga selalu sehat Bu. Salam literasi
Kurang tahu Pak, tapi uangnya masih milyaran He he
Ya Allah.. kasihan sekali..
MasyaAllah.....
Terima kasih
Keren bun
Haduhhhh....tidak ada untuk berobat tapi untuk...
Ya Pak, untuk yang lain bisa itu barangkali yang membuat Hirsy sedih
Ternyata uangnya pak Imran juga ludes ya buk
He he masih banyak Bun
Keren Bu. Twistnya kena banget. Salam sukses.
Pentigraf nya keren Bunda. Salam sukses selalu.
Terima kasih
Duh kasihan suami Hirsy.
Ya, kadihan Pak
Hati2 Bu, zaman sekarang modus byk bgat, keren sukses selalu
Ya Bun
Manteb pentigrafnua bu. Saya suka