Dra. Yasmi, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SAYA PILIH PENSIUN DINI SAJA PAK !

SAYA PILIH PENSIUN DINI SAJA PAK !

Semenjak bergulirnya masalah optimalisasi jam tatap muka bagi guru-guru PNS 24 – 40 jam per minggu, telah membawa efek domino bagi sekolah dan pembelajaran. Sosialisasi oleh Kadis Bersama jajarannya ke Kepala Sekolah membuat para Kepala Sekolah bingung, cemas dan khawatir.

Bagaimana tidak, mereka harus memutar otaknya bagaimana menyampaikan ke guru honor yang selama ini sudah banyak membantu sekolah. Mereka siap diminta dan disuruh tanpa banyak menuntut. Kadangpun ada yang jadi pelengkap penderita oleh guru senior. Sekarang mereka harus diberhentikan oleh aturan optimalisasi tersebut. Aturan yang terasa tidak lagi memikirkan tenggang rasa, minimal rasa kemanusiaan.

Menurut informasi dari petinggi Diknas. Jika disekolah itu misalnya; Mapel Geografi jumlah jam TM seluruhnya ada 40, maka cukup ada satu guru Geografi. Jika ada dua atau lebih maka guru yang lain siap untuk dipindahkan atau cari tempat pindah sendiri. Sungguh menyedihkan mendengar keluhan mereka dilapangan.

Kepala sekolahpun secara psikologis terkena efeknya. Misalnya dahulu, saat mereka butuh sekali guru itu mau honor ditempatnya. Kepala Sekolah sampai meminta keorang tua guru tersebut untuk mau mengajar di tempatnya. Katakanlah memohon.

Saat ini mereka harus diberhentikan. Akibatnya guru tersebut kembali mengingat bagaimana Kepala Sekolah meminta kedia dan orang tuanya. Sekarang dia dicampakkan begitu saja. Dapat dibayangkan bagaimana emosinya guru tersebut ke Kepala Sekolah.

Lalu bagaimana dengan guru yang berlebih?

Sebagian Kepala Sekolah masih belum mensosialisasikan pada guru-guru PNS yang terkena optimalisasi. Saat ditanya, alasannya cukup logis juga. Takut jika guru yang bersangkutan beranggapan mengusir guru tersebut. Apalagi guru-guru yang sudah sangat senior, 2 atau 3 tahun lagi pensiun.

Bagi Kepala Sekolah yang sudah mensosialisasikan juga menerima efeknya. Jangankan untuk dipindahkan, atau minta dipindahkan, guru tersebut malah rame-rame minta pensiun dini. Subhaanallah…. Kasihan guru-guru saat ini, tidak pernah selesai persoalan dan tekanan yang mereka terima. Administrasi yang seabrek banyaknya, muncul lagi masalah optimalisasi jam TM.

Sebagai PS kamipun tidak bisa berbuat banyak, kami hanya bisa menyampaikan unek-unek guru kepada pemangku kepentingan, sebab kami bukan pengambil kebijakan. Kadang kalapun kami dianggap bagaikan umbai cacing dalam tubuh manusia. Ada atau tidak ada hasilnya dianggap sama.

Semoga persoalan ini cepat teratasi dengan baik dan bijaksana. Penuh dengan rasa kemanusiaan, sebab guru kita harapkan untuk memanusiakan manusia.

Medio Januari : Temuaan dan keluhan dilapangan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya Allah. Semoga ada solusi yang baik, Bundo. Bagus sekali menulis temuan di lapangan seperti ini. Barakallah

16 Jan
Balas

Semoga pengelola pendidikan dan pemerhati pendidikan terbuka hatinya

16 Jan
Balas

Hasil sosialisasi optimalisasi TM guru PNS yang bisa berefek domino mengerikan! Ide siapa sih ini?

16 Jan
Balas

Mgkin dikira mereka guru itu robot .. 40 jam tatap muka, coba kalkulasikan dgn 5 hari kerja, 1 hari mengajar berapa jam ? Kapan waktu ngoreksi kapan waktu pengembangan diri, yg buat kebijakan suruh seminggu gantian ngajar 40 jam ..

16 Jan
Balas



search

New Post