#tantanganmenulisH22# “CANDUANG MENDUNIA”(bag.19) Riwayat Maut (part.2)
“CANDUANG MENDUNIA”(bag.19)
Riwayat Maut (part.2)
Pada tantangan menulis hari ini
Berkisah tentang maut kembali
Di Minangkabau cerita bersanji
Dicoba tuk mempelajarinya kembali.
Wahai familii atau dunsanak
Ibu bapak serta ninik mamak
Cerita maut kembali dibukak
Pikiran kacau untung menjinak.
Sebab begitu wahai saudara
Dalam Alquran cerita nyata
Ali Imran nama surahnya
Ayat seratus delapan lima
Setiap nyawa merasakan mati
Nyawa melayang nafas terhenti
Dalam alquran itulah pasti
Firmannya Allah tak dipungkiri
Mati tak dapat kita tentukan
Entah dimana terbujur badan
Entah di rumah atau di jalan
Hanya yang tahu Tuhan yang Rahman
Wahai saudara wahai ikhwani
Ibu bapak dan muda mudi
Dengarlah kisah yang satu ini
Riwayat mukmin yang akan mati
Datang Israil dengan berbisik
Nyawa ditubuh akan ditarik
Leher terasa putus bak tercabik
Keluarlah zikir serta ratik
Manalah wahai malaikat maut
Tak ada jalan melalui mulut
Sebab digunakan untuk menyebut
Namanya Allah rabblmaujud
Melalui mulut disbuut Allah
Berkata tasbih subhanallah
Mengucap tahmid Alhamdulillah
Kalimat tauhid lailahaillallah
Allahu akbar tuhan yang rahman
Malaikat maut sungguhlah heran
Dari mulut buntulah jalan
Kepada Allah dia laporkan
Wahai Allah yang maha kuasa
Engkau yang tahu ini peristiwa
Aku dibantahh dan didakwa
Diwaktu akan mencabut nyawa
Berkata Allah Rabbilalamin
Wahai Israil malaikat amin
Untuk mencabut nyawa si mukmin
Hendaklah cari jalan yang lain.
Mendengar perintah Tuhan yang menang
Malaikat maut tidaklah bimbang
Bagian tangan coba dipandang
Disitu nyawa akan diregang
Kata sedekah deengan bantahan
Di tangan ini tiada jalan
Sebab gunanya tiada tandingan
Derma dan wakaf dia berikan
Mendengar jawaba tangan
Berbagai-bagai jawaban
Malaikat maut berputar haluan
Ke pihak kaki dialih jalan.
Malaikat maut tiba di kaki
Mencabut nyawa bersiap lagi
Takdir Allah Tuhan Illahi
Terbantah pula menjadi-jadi
Allahurabbi gunanya kaki
Untuk berjalan kian kemari
Mencari ilmu dan mengaji
Tegak menyembah Allahurabbi
Kaki berguna untuk melangkah
Berjalan untuk shalat berjemaah
Tegak berdiri buat ibadah
Mengikut suruh menyembah Allah
(bersambung)
Canduang,9/2/20
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, Bun
Masyaa Allah. Kereen buk
Paguno bana ko bundo , tuk nasihaik diri