Pada awal pembukaan sekolah baru di mana tidak ada seorang pun yang saling mengenal, proses pertemanan berjalan sangat cair. Ketika kita diminta untuk mengajarkan mata pelajaran baru yang sebelumnya tidak ada, maka kita akan berusaha mempersiapkannya dengan baik. Apalagi mata pelajaran ini menuntut peserta didik untuk melakukan sesuatu. Pada minggu pertama, tentunya kita menjelaskan materi tersebut dan apa saja yang dituntut dari mata pelajaran ini. Sekaligus menjelaskan tentang apa yang diharapkan pada minggu kedua yaitu peserta didik mulai melakukan sesuatu. Namun, hingga minggu keempat, peserta didik tidak melakukan apa pun. Apa yang akan kita lakukan untuk memastikan peserta didik melakukan tindakan seperti yang diharapkan dari mata pelajaran tersebut?

Ketika, kita marah dan peserta didik menjadi ketakutan maka peserta didik akan segera melakukan apa yang diharapkan dari mata pelajaran tersebut. Akibatnya, kita menjadi gosip dari peserta didik bahwa kita adalah guru yang jahat. Guru yang kejam. Guru killer, dan berbagai atribut yang jelek-jelek.

Dari kisah di atas kita bisa belajar, apabila ada ORANG JAHAT TETAPI DIPERSEPSI BAIK oleh semua orang, tetapi sebaliknya ada ORANG BAIK TETAPI DIPERSEPSI JAHAT oleh semua orang. Manakah yang akan Anda pilih.

Ada orang baik tetapi dipersepsi jahat, maka orang-orang ini akan didekati orang lain. Sebaliknya, ada orang jahat tetapi dipersi baik, akan banyak orang yang mendekati. Manakah yang akan menjadi pilihan Anda?

Selamat merenungkan. Semoga semakin membuat kita menjadi pribadi yang unggul.

#tantanganmenulis30hari

#bermanfaatdanshare