Banyak guru berpikir bahwa mengajar yang penting menuntaskan seluruh capaian pembelajaran, mengajarkan kisis-kisi soal ujian, dan mengajarkannya sesuai kurikulum. Padahal ketika kita mengajar interaksi kita dengan siswa juga menjadi catatan bagi siswa.

Meskipun telah banyak guru yang mengajar pada siswa, namun tidak semua guru tersebut dikenang dan membekas di hati. Hanya sedikit guru yang dikenang karena mendapat keistimewaan dan meninggalkan kesan mendalam di mata siswa. Mengapa demikian?

Siswa akan merasa tertarik dengan pelajaran yang diberikan, atau siswa merasa senang dan nyaman dengan mata pelajaran yang diberikan ketika pembawaan guru tersebut menarik hati siswa. Guru yang bisa bercerita, Guru yang bisa menjabarkan materi dengan baik. Guru yang dapat mendemonstrasikan materi dengan baik, dan guru yang dapat memberikan inspirasi bagi murid-muridnya sehingga mereka terus berkembang dengan sendirinya. Inilah salah satu peran penting guru. Hadir di depan siswanya untuk menginspirasi

Hal ini menunjukkan bahwa interaksi guru dan siswa bukan hanya tentang guru dan murid tetapi terkait tentang memberikan "SELURUH KEHIDUPAN" pada sang siswa. Artinya tidak hanya aspek "kognitif", tetapi juga aspek "afektif", dan "psikomotorik".

Guru inspiratif adalah guru yang mampu memberikan stimulasi dan dukungan mental pada siswa. Stimulasi mental ini mempengaruhi siswa tidak hanya pada aspek kognitif tetapi melibatkan rasa atau emosi positif sehingga memberi dampak yang lebih kuat terhadap pemahaman siswa. Guru yang memberikan inspirasi adalah agen perubahan (agent of change) karenanya guru akan bertindak secara profesional. Dengan demikian, guru akan melengkapi diri dengan sejumlah kompetensi mumpuni dan memiliki komitmen yang tinggi sehingga selaras antara kata dan perbuatan.

Menurut Prof. Rhenald Kasali, secara sederhana guru dapat dibagi menjadi dua. Pertama, "guru kurikulum" ialah sosok guru yang sangat patuh kepada kurikulum dan merasa harus bisa mentransfer semua isi buku yang ditugaskan sesuai dengan acuan kurikulum. Guru kurikulum mengajarkan sesuatu yang standar (habitual thinking). Kedua adalah "guru inspiratif", yaitu guru yang memiliki pandangan jauh dan luas. Guru yang tidak hanya berfokus pada kurikulum, tetapi juga memiliki orientasi yang lebih luas dalam mengembangkan potensi dan kemampuan siswanya. Guru inspiratif tidak hanya mengajarkan kurikulum, tetapi lebih dari itu. Guru yang mampu mengajak siswa berpikir kreatif (creative thinking). Guru yang mengajak siswa melihat sesuatu dari luar (thinking out of the box), dan mengubahnya di dalam, lalu membawa kembali ke masyarakat luas.

Dalam pembelajaran, guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran di kelas. Gurulah yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi, menganalisis hasil evaluasi, dan melakukan tindak lanjut. Untuk itu, seorang guru sebaiknya menilai dirinya sendiri apakah dia sudah memiliki keterampilan dasar, keterampilan teknologi, Keterampilan menemukan dan memecahkan masalah, literasi terhadap keberagaman budaya dan bahasa, keterampilan interpersonal, mengolah hasil informasi digital dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. SELAMAT MENJADI GURU YANG MENYENANGKAN DAN DICINTAI PARA MURID. Salam pendidikan.