D
Menghadiri acara Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Nasional XXVIII di Sumatera Barat tahun 2020 memberikan kesan yang luar biasa bagi saya. Bukan karena Musabaqah tersebut dibuka oleh Menteri Agama Bapak Jenderal (Purn) Fahrur Razi, atau saat penutupan ada pak Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin yang menyampaikan pidato dari Jakarta secara Virtual. Juga bukan pula karena tuan rumah Sumatera Barat menjadi juara umum dan Kepulauan Riau menempati urutan kelima. Namun kesan yang mendalam adalah disaat pertolongan-pertolongan saya dapatkan, tampa disangka-sangka.
Berawal dari pesan massengger yang saya terima tanggal 15 November 2020, saudara H. Busdimar salah seorang Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sungai Lasi Kabupaten Solok, beliau dulunya pernah bertugas di Kemenag Lingga dan menjadi Kepala KUA di Kecamatan Senayang.
Pak apa kabar? Tak jadi ke Padang acara MTQ?
Insyaallah khamis, sebelum penutupan, jawab saya. Setelah itu kami tidak ada komunikasi lagi.
Tanggal 19 November 2020, pukul 11.51 Wib, masuk pesan masseger (beliau tidak punya no Wa saya, namun kami berteman di facebook).
Jam berapa bapak mendarat di Bandara Internasional Minangkabau? Apakah sudah ada yang menjemput?
Saya jawab, belum ada yang menjemput
Boleh saya jemput pak? tanya beliau
Dengan senang hati, jawab saya karena memang saya sengaja tidak menghubungi tim kafilah MTQ Kepri, khawatir merepotkan mereka, lagipula sayakan berangkatnya pakai surat tugas.
Pukul 16.40 wib, pesawat Lion yang membawa saya dan penumpang ke Padang berangkat tepat waktu, pukul 17.55 wib , pesawat landing. Karena hari khamis saya membawa bekal untuk berbuka, tapi tidak tau pukul berapa masuk waktu maghrib di Kota Padang sekitarnya. Saya mencoba ber ijtihad, mengingat di Tarempa waktu sholat maghrib pukul 17.43 wib, dan di Batam pukul 17.55 wib, saya berkesimpulan kalau di bandara Minangkabau ini maghrib sekitar pukul 18.02 wib. Menjelang keluar pesawat sayapun minum dan makan kerupuk untuk membukakan puasa. Karena tidak ada bagasi, langsung keluar, tiba diluar terminal terdengar kumandang azan, Allahuakbar Allahuakbar..ternyata maghrib disini pukul 18.15 wib.😊😊
Tiba diluar terminal saya langsung telp H. Busdimar, tapi belum diangkat, sesaat kemudian ada vedio call, ternyata dari beliau, sangaja pakai vedio call supaya "jaleh muko kami", maklum terakhir berjumpa tahun 2018 saat beliau berangkat haji melalui Embarkasi haji Batam.
Kamipun menuju ke mobil Avanza beliau, langsung berangkat menuju Kota Padang. Menjelng tiba dilokasi MTQ , mobil beliau belokkan ke rumah makan Lamun Ombak, sambil makan kami benostalgia disaat beliau bertugas di Kepri dulu, serta bagaimana kondisi saat beliau kini bertugas di kampung halamannya. Usai makan malan, saya sudah keluarkan dompet, namun nota makanan beliau ambil, uang saya tidak laku disini.
Bersambung
Tarempa, 24112020
Tantanfan, 111
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang informatif pak Sehat dan sukses selalu salam literasi
Terimakasih buk