Namanya mas Kholik, seorang Peternak muda yang blm lama saya kenal. Beliau adalah salah seorang dari sekian banyak klien yang saat ini menjadi pelanggan tetap saya. Saking mindednya, saat saya sedang tidak bisa melayani pasien karena ada tugas dinas luar kota, sapinya yang sedang birahi pun tidak dikawinkan saat itu. Menunggu siklus berikutnya saja karena tidak sreg katanya kalau bukan saya.

Di depan rumahnya, mas Kholik mempunyai sebuah kolam ikan yang cukup besar, kira² berukuran 8x8 meter. Kolam ini diisi biasanya diisi dengan ikan lele. Tetapi saat saya mampir kesitu kemarin kolam ini dibiarkan kosong. Hanya kolam-kolam kecil di dekatnya yang kelihatan masih berisi ikan di dalamnya.

Tergerak hati ini untuk untuk bertanya, "kenapa kok kolamnya dibiarkan kosong mas?", saya membuka pembicaraan. Dari penjelasannya ternyata kolam itu baru saja dipanen dan masih menunggu modal untuk memulai usaha lagi. "Saya barusan kena musibah mas, bapak saya sakit dan butuh biaya besar sehingga walaupun belum saatnya panen terpaksa ikan harus dijual", demikian katanya. "sebetulnya periode ini mau saya isi ikan gurame" ujarnya melanjutkan. Singkatnya mas Kholik belum ada modal untuk mengisi lagi bibit ikan.

Segera saya korek informasi yang lebih detail tentang usaha beternak ikan yang telah dilakukan. Ternyata cukup profit dan tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak. Tidak sampai puluhan juta. Langsung saja saya sampaikan bahwa saya siap membantu permodalan dengan sistem bagi hasil. Kebetulan saat itu ada uang saya yang belum terpakai dan saya bingung mau dibuat apa.

Begitulah, selama ini yang saya jalani dan lakukan. Bertemu orang baru yang terkadang membuat kita saling bertaut dan berbagi rezeki. Kadang kita tidak tahu jalan rezeki, seperti awal saya dulu menitipkan sapi. Berawal satu ekor hingga sekarang menjadi beberapa. Meniatkan hati untuk membantu dan menambah saudara. Mendapatkan penghasilan dari itu adalah bonusnya.

Kalor, 21 November 2020