RENUNGAN :

#tantangan menulis hari ke 16#

"Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving" (Hidup itu seperti Mengenderai Sepeda. Untuk Menjaga Keseimbangan Anda, Anda Harus Terus Bergerak)" (Albert Einstein, Ahli Fisika Jerman).

Ungkapan kata bijak oleh Albert Einstein di atas sungguh banyak makna yang dapat kita ambil dalam menjalankan roda kehidupan ini. Jika kita ingin pintar harus lah terus belajar, jika ingin sukses maka teruslah berusaha. Tidaklah mungkin kita ingin ke suatu tempat sementara kita tidak berjalan menuju tempat tersebut.

Hidup ini dinamis bukan statis, hidup ini perlu perjuangan, jangan hanya berharap belas kasihan orang lain, jangan hanya menunggu keberuntungan dan takdir semata. Jika ingin masuk sorga berbuatlah sesuai yang diperintahkan Allah, berbuat kebajikan, baik yang langsung berhubungan dengan Allah, maupun yang berkaitan dengan sesama manusia (hablun minnallah wa hablun minannas), jika kedua sisi tersebut dapat dilaksanakan, di situlah keseimbangan hidup akan tercapai.

Begitu juga di saat bangsa kita saat ini sedang ditimpa ujian dan musibah dengan mewabahnya virus covid 19 yang telah banyak merenggut nyawa manusia tanpa pilih bulu. Semankin hari semankin bertambah jumlah korban, di saat penulis menulis ini yang meninggal sudah 78 orang dan yang positif terjangkit virus aneh ini sudah lebih 893 kasus. Tidaklah mungkin kita hanya menunggu takdir atau hanya berserah diri kepada Tuhan tanpa berusaha semaksimal mungkin untuk melawan corona secara bersama-sama. Pemerintah sudah menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan preventif agar tidak tertular dan menambah penularan kepsda orang lain, dan himbauan tersebut sudah disampaikan secara masif dan sistematis melalui media massa dan media sosial.

Namun kenyataan masih banyak masyarakat yang acuh tak acuh, bahkan dijadikan bahan olok-olokan dan perdebatan yang hanya membuat suasana semankin kacau. Seperti tidak dibolehkan mengadakan kerumunan massa, tetap tinggal d rumah yang tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Bahkan di beberapa daerah termasuk di Sumatera Barat MUI sudah mengeluarkan maklumat untuk tidak melaksanakan sholat jumat. Himbauan ini tentunya kita sikapi dengan kepala dingin, yang jelas MUI tidaklah mungkin mengeluarkan fatwa tanpa dalil dan alasan yang benar tentulah yang sesuai dengan ajaran Islam baik bersumber dari Al Quran maupun hadits Rasulullah.

Himbauan pemerintah dan Fatwa MUI adalah sebuah ikhtiar manusia untuk menyeimbangi penyerahan diri pada Allah. Di kala ikhtiar maksimal telah dilakukan dan tawakkal pada ketentuan Allah, di situlah baru kita katakan takdir Allah. Sudah jelas harimau di hadapanmu apakah kamu tetap berjalan menghampirinya? Tidakah engkau lari dan menghindari mencari jalan yang lain? Beranikah kamu tetap berjalan menuju harimau yang siap menerkammu dengan mengatakan jangan takut kan ada Allah bersama ku?

Mari kita bergerak terus untuk mencapai keseimbangan Antara usaha dan kepasrahan kepada Allah demi keluar dari cengkeraman virus covid 19, mari kita putus mata rantai penyebaran virus corona dengan tetap selalu mendekatkan diri pada yang menciptakan virus tersebut.

Mari kita hentikan menyebar berita hoax, hentikan saling menyalahkan, hentikan menyudutkan tenaga medis, mereka sudah berbuat di garda terdepan bahkan rela berpisah dari keluarganya, mereka rela berkorban, mari kita bantu mereka doalah yang harus kita panjatkan untuk kesehatan mereka, jika mereka tumbang siapa yang akan menangani fasien corona yang semankin hari terus bertambah.

Bergeraklah terus demi keseimbangan, jangan berpangku tangan, siapapun dan apapun kompetensi kita, lakukan apa yang bisa kita lakukan, semoga Allah memberikan pertolongan untuk bangsa ini.... Aamiin

Muhasabahdiri

26032020