IKUT-IKUTAN (KONFORMITAS)
RENUNGAN:
#tantangan menulis hari ke 31#
Budaya, Gaya, Mode, prilaku dan pemikiran ikut-ikutan bahasa kerennya diistilahlan dengan KONFORMITAS, yaitu menampilkan suatu tindakan karena orang lain juga melakukannya (prilaku IKUT-IKUTAN).
Melihat fenomena saat ini kita telah banyak yang terjebak prilaku Konformitas yakni berprilaku atau berbuat hanya karena orang lainpun melakukannya. Ironisnya yang ditiru itu ia sendiri tidak tahu atas kebenaran dan sumber yang jelas yang bisa dipertanggungjawabkan, bahkan tanpa disadari prilaku ikut-ikutan tersebut telah membuat rugi dirinya sendiri bahkan orang banyak.
Di era digitalisasi saat ini telah mewabah secara masif dan sistematis yang telah menulari pada semua tingkat dan lini, baik para elite, para birokrat dan ASN juga para pelajar, baik orang berpendidikan maupun orang awam. Sama halnya mewabah Virus Corona pada semua orang tanpa pandang bulu.
Media sosial Seperti Facebook, Whatsapp, twitter yang hampir semua orang memilikinya hari ini telah membuat orang suka ikut-ikutan meniru prilaku orang lain. Ikut-ikutan menshare gambar dan tulisan orang lain tanpa melakukan validasi terlebih dahulu atas keabsahan dan mempertimbangkan mudharat terhadap masyarakat umum.
Dalam suasana bangsa kita saat ini dalam kekacauan sosial, kekacauan pemikiran dan finacial hendaknya berita atau informasi yang akan di share/dibagikan kepada orang lain yang bersifat menyejukan, yang lebih parahnya saat kita menerima informasi itu hanya sebatas membaca judulnya saja tanpa membaca dan menganalisa sampai tuntas langsung saja di share ke orang lain.
Ada bebrapa Faktor yang menjadikan orang suka ikut-ikutan atau prilaku Konformitas ini, antara lain :
1. Dia beranggapan orang lain membutuhkan dan bermanfaat untuk orang lain.
2. Dia merasa lebih hebat dan lebih dahulu mendapat informasi dari orang lain.
3. Dia beranggapan jika tidak di share takut di cap dia di luar kelompok /komunitasnya tanpa mempedulikan pendapat diri sendiri karena merasa pendapat kelompok yang paling benar.
4. Lemahnya percaya diri sendiri dan kurangnya kemampuan menganalisa persoalan yang diterima.
5. Karena takut terhadap celaan sosial/komunitas, sehingga dia berusaha menyesuaikan diri dengan prilaku orang lain.
6. Tidak mau melakukan Tabayyun (klarifikasi) karena tidak mau menerima resiko yang akan mengancam kedudukannya dalam sebuah komunitas.
Sebaiknya sebagai orang muslim harus punya prinsip tidak mudah ikut-ikutan dalam berprilaku dan bertindak baik secara mikro maupun makro. Al Qur'an dan hadits sebenarnya sudah memberikan tuntunan yang sempurna seperi yang diterangkan dalam QS Al Hujarat : 6 agar kita melakukan validasi atas sebuah berita dan informasi.
Dalam ayat 12 surat Al Hujarat juga kita telah diberikan rambu-rambu tentang sesuatu berita dan informasi antara lain yaitu Jangan suka berprasangka Buruk (zhann), Jangan suka mencari kesalahan-kesalahan orang lain (tajassus) dan jangan suka menggunjing (ghibah).
Sekali lagi marilah kita bersama meredam suasana yang sedang galau bangsa ini, baca lah dulu jika anda menerima informasi dengan seksama, jika hanya akan menambah persoalan cukupkan informasi itu hanya sampai ke anda. Jika jelas sumber dan bermanfaat menyejukan umat silahkan di teruskan dengan cara santun pula.
Apalagi kalau menambah-nambah dengan ungkapan hasutan, kedengkian apalagi fitnah yang kadangkala menyudutkan dan mendiskreditkan seseorang, lembaga ataupun institusi dan pemerintah.
Rasulullah bersabda :"Sesungguhnya kalian akan mengikuti kebiasan-kebiasaan umat-umat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sedepa demi sedepa, sehingga seandainya mereka masuk lubang dhab (sejenis biawak/kadal) niscaya akan kamu ikuti", maka para Sahabat bertanya ya Rasulullah (maksudmu) orang-orang Yahudi dan Nasrani?. ( Jawab Rasulullah) "siapa lagi?.. (HR. Bukhari Muslim)
Muhasabahdiri
11042028
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih da. Tulisan yang penuh dengan nasehat. Barakallahu fiik
Hee.. Lgsg dimonitor dek efi ngen.. Mksh diak
Mantap idenya Pak. Sukses selalu pak
Msh jauh tertinggal dr Erna.. Mksh