KECEWA....!!!
RENUNGAN :
#Tantangan menulis hari ke 32
Sedih bercampur kecewa menyaksikan berita bahwa Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan yang telah menerima pembebesan dari pemerintah melalui sistem asimilasi maupun pembebasan bersyarat beberapa waktu yang lalu sebagai salah satu usaha dan upaya memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona covid 19 di dalam Lapas. Sesuai penjelasan pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM bahwa hasil analisa dan kajian yang mendalam penyebaran virus covid 19 di dalam penjara sangat memungkinkan dengan beberapa indikatornya antara lain bahwa penghuni Rumah Tahanan/Lapas di seluruh Indonesia mengalami oper capacity, dan terjadinya kontak pisik dengan orang yang datang ke penjara baik dari pihak keluarga maupun personil/petugas yang kita tidak tahu mereka itu positif sangat memungkinkan, dan banyak lagi pertimbangan-pertimbangan lainnya dari pemerintah walaupun memang kita akui banyak juga para ahli dan elite yang pro dan kontra terhadap kebijakan ini termasuk ada yang mengatakan pemberian pembebasan ini diskriminatif terhadap tahanan Bandar Narkoba, tahan koruptor, tahanan teroris yang tidak diberlakukan sama dengan tahanan pidana umum lainnya. Terlepas dari perdebatan itu semua tentunya kita bisa memahaminya, yang jelas tujuan mulia ini hendaknya kita terima dengan kepala dingin demi kemanusiaan dan menyelamatkan bangsa ini dari pemyebaran virus corona yang semankin hari semankin bertambah dan sangat mengkhawatirkan. Ternyata setelah bebas mereka melakukan tindak pidana kembali belum sepekan di alam bebas. Bahkan di sebuah Penjara di Manado Sulawesi Utara telah terjadi kerusahan yang mengakibatkan beberapa pertugas dan Napi terluka dalam indiden tersebut juga terjadi pembakaran di dalam penjara tersebut yang katanya mereka tidak puas dan tidak menerima keputusan pihak Lapas yang diskriminatif.
Padahal Beberapa hari yang lalu penulis telah menyatakan dalam sebuah tulisan bahwa program pemerintah ini ibarat sebuah ungkapan "sengsara Membawa Nikmat" bagi para Narapida khususnya dan pada umumnya tentu bagi keluarganya. Namun apa yang terjadi selang beberapa hari saja warga binaan dibebaskan ternyata kesempatan itu bukannya dipergunakan untuk bertaubat dan membuka lembaran baru kehidupannya di alam bebas ternyata ada yang mengulangi melakukan tindak pidana kembali walaupun persentasinya sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah mereka yang dibebaskan.
Tentu sebuah kasuistis ini tidak bisa kita generalisasikan bentuk dari kegagalan kebijakan pemerintah karena tujuan mulia ini untuk kepentingan yang lebih luas bukan personality. Namun setidak kita harus mengevaluasi bahwa setiap kebijakan pemerintah untuk kepentingan umum harusnya semua kita tanpa terkecuali harus berperan aktif mensosialisasikan dan mengawal serta mengawasinya sesuai kewenangan kita masing-masing. Tentunya bagi para Napi yang telah dibebaskan harusnya dipergunakan untuk perbaikan kehidupannya di masa yang datang dan ini karena ini adalah nikmat yang harus disyukuri dengan melakukan kebaikan, kemudian bagi keluarganya seharusnya melakukan pembinaan yang intensif serta pengawasan yang ketat karena merubah kebiasaan yang buruk itu memang perlu kerja ekstra dan kesabaran. Yang tak kalah pentingnya adalah masyararakat, tokoh-tokoh agama dan adat sangat berperanan sekali dalam pembinaan terhadap para eks Napi disekitarnya.
Semoga dengan kita bersama-sama saling bahu membahu kejadian ini tidak akan terulang lagi, semoga tidak menambah beban pemerintah dan masyarakat di saat kita berkomitmen "bersama melawan Virus Corona" yang bencana ini telah memporak porandakan sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi dan bahkan pelaksanaan ritual keberagamaan kita telah dibatasi di luar rumah.
Kita sedih...kita kecewa.. Kita berduka... Kita galau dan banyak ungkapan-ungkapan kekecewaan masyarakat dari dampak dan imbas virus corona ini, diakui ataupun tidak diakui memang telah menimbulkan masalah besar di negara yang kita cintai ini, namun kita jangan larut dengan semua keadaan yang tidak satupun di antara kita menginginkan kejadian ini. Setidaknya kekecewaan kita ini kita hilangkan secara bersama-sama yaitu :
1. Mari kita selalu mendekatkan diri pada Allah SWT dengan beribadah dan beristighfar serta berdoa karena hanya Dia lah yang mampu merobah ini semua.
2. Mari kita kembali ke jalan kebenaran yang telah dituntun melalui Al Quran dan Sunnah Rasulullah, mungkin kita selama ini telah jauh meninggalkan ajaran-ajarannya, mungkin kemunafikan, kekufuran, maksiat dan penzaliman selama ini meraja lela yang mengundang musibah demi musibah silih berganti di Republik ini.
3. Mari kita patuhi dengan disiplin himbauan pemerintah dengan semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
4. Mari kita patuhi dengan tawadhu dan keikhlasan Maklumat dan Tausiyah dari ulama kita bil khususnya Majlis Ulama Indonesia (MUI) mulai dari Pusat sampai ke Daerah.
5. Jangan lagi kita mengeluarkan statement yang menambah kegalauan masyarakat, mari kita percayakan fatwa agama itu kepada yang ahlinya/ulama. Jika ada yang dikeragui tentang agama (Islam) lebih baik tanyakan langsung kepada ulama yang tergabung dalam Lembaga MUI.
Semoga kekecewaan akibat dampak musibah virus corona ini segera berlalu dan Allah SWT meng ijabah doa kita semua... Allahu Akbar.. La haula wala quata illah billah..
Muhasabahdiri
12042820

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Disamping sami'na wa atho'na...kita berserah diri ke sang Penguasa Alam semesta baitu yo da. Supaya kekecewaan kita ini.. Allah SWT tunjukkan yang benar benar yang salah salah. Barakallah da. Sehat dan sukses selalu
Iyalah efi, krn ilmu kita tidak seujung kukupun dibandingkan mereka. Aamiin.. Mksh efi
Sdh cukup banyak tulisannya, pak. Tulisan mengalir seperti air. Hebat, pak.
Hee... Br belajar pak agus...
mantap
Mksh buk