Drs. H. Gusman Piliang, MM

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENANGGUK DI AIR KERUH

MENANGGUK DI AIR KERUH

RENUNGAN :

#tantangan menulis hari ke 18#

Menangguk adalah suatu cara yang digunakan untuk menangkap ikan. Alat yang digunakan adalah "Tangguk" sebuah jala yang dilingkarkan ke kayu rotan yang telah dibentuk lingkaran. Alat ini digunakan biasanya untuk menangkap ikan pada parit-parit arau comberan ataupun kali dan kolam yang relatif tidak luas. Air yang "Keruh" adalah air yang berwarna keruh,  biasanya air yang keruh berwarna kecoklatan/hitam.

Pada tulisan singkat ini,  penulis tidak membahas menangguk dalam arti yang sesungguhnya tetapi ingin menjelaskan dalam artian pribahasa yang sudah memasyarakat dalam kehidupan kita.  Menangguk di air keruh adalah kalimat pribahasa yang berasal dari bahasa Minang,  asli kalimatnya "MANANGGUAK DI AIA KARUAH", yang bermakna "Mencari Keuntungan dalam Keadaan Kacau/Tidak Normal".

Istilah menangguk di air Keruh sering kita dengar di saat keadaan situasi tidak normal baik berkaitan dengan kehidupan sosial,  politik dan ekonomi.  Di saat seperti inilah orang perorang ataupun berkelompok mengambil keuntungan demi kepentingannya. Dan ini bisa dalam skala kecil maupun besar,  bisa masyarakat biasa ataupun kalangan elite,  baik birokrat ataupun politisi. Contoh sederhana yang sering kita alami di saat bulan puasa menjelang lebaran,  harga-harga kebutuhan melonjak karena banyaknya permintaan,   di saat ada kelangkaan BBM ada saja oknum yang menumpuk BBM dan dijual kembali dengan harga tinggi,  yang paling hangat saat ini dengan merebaknya wabah virus corona,  memanfaatkan situasi Dimana peralatan kesehatan yang langka untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya,  Masih ada oknum yang menumpuk masker,  dan peralatan kesehatan lainnya dengan tujuan setelah habis di pasaran lalu dijual kembali dengan harga yang berlipat ganda, karena masyarakat membutuhkan terpaksa juga dibeli.

Dimana hati nurani kita, masyarakat sudah sengsara ditambah lagi kesengsaraan itu,  seharusnya para orang kaya, hartawan di saat kita semua bertekad bersama pemerintah melawan corona,  masih ada oknum yang mencari keuntungan pribadi.  Tidak kah terenyuh hati kito para pejuang kesehatan,  para tenaga medis hanya memakai jas hujan alah kadarnya untuk melindungi dirinya.  Syukurlah dan apresiasi beberapa perusahaan swasta,  LSM dan Relawan dalam beberapa hari ini telah menggalang donasi untuk disumbangkan dalam rangka percepatan penanggulangan penyebaran Virus Corona di Indonesia. Begitu banyaknya dana yang diperlukan pemerintah sampai-sampai Presiden Jokowi telah mengeluarkan Inpres (Instruksi Presiden)  No. 4 Tahun 2020 Tentang Refocussing Kegiatan. Realokasi anggaran serta pengadaan barang/jasa, dengan meminta Kementerian/lembaga untuk mengutamakan alokasi anggaran. yang ada untuk mempercepat penanganan Covid-19 sesuai protokol penanganannya,  sesuai petunjuk Menkeu Sri Mulyani Indrawati anggaran yang dapat direlokasi adalah kegiatan secara umum kurang prioritas,  dana yang masih dblokir, dana perjalanan dinas,  pertemuan/rapat/seminar/workshop dan sebagainya dengan peserta dalam jumlah banyak. Bahkan di beberapa lembaga/kementerian ASN pun diminta kepeduliannya untuk mengumpulkan donasi.

Dengan melihat situasi seperti ini kita mengetuk hati para aghniya, para investor,  Orang berduit, para pengusaha bonafit,  marilah kita sumbangkan sedikit untuk kemanusiaan ini,  belum lagi jeritan para buruh,  pekerja ojek,  pedagang kecil yang mereka hanya dapat pagi habis petang. Tentunya jika persoalan ini kita serahkan saja hanya kepada pemerintah tentu Jelas tidak akan sanggup,  seperti halnya negara-negara kaya di belahan dunia lain.

Hentikanlah mencari kesempatan dalam kesempitan,  sudahlah,  jangan lagi Menangguk di air Keruh, yang akan menambah penderitaan rakyat kecil.   jangan lagi mengundang murka Allah. Dengan kepedulian kita bersama InsyaAllah Badai Wabah Corona segera berlalu... Selagi pintu taubat masih terbuka saatnya lah kita berbuat,  sebelum nyawa kita di tenggorokan...

"SEMENTARA PEMERINTAH BERPIKIR DAN BERBUAT, SEMENTARA TENAGA KESEHATAN DAN RELAWAN BERJUANG DENGAN MAUT, MARI MASYARAKAT TURUTI PROTOKOL KESEHATAN DENGAN DISIPLIN"

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Artikel yang bagus pak. Pengingat diri bahwa pintu taubat selalu terbuka selagi kita bisa menghirup udara segar.

28 Mar
Balas

Aamiin buk lusi... Semoga kita tetap tdk melupakan wabah corona hanya sebesar atom dibandingkan azab Allah di akhirat

28 Mar

Yo da... Terima kasih da wejangannya.Kita harus patuh dan nurut karakter orang beriman.

28 Mar
Balas

Aamiin.. Mksh efi

28 Mar

Bagus sekali

28 Mar
Balas

Mksh buk.. Sdg belajar buk

28 Mar

hebat paak....

29 Mar
Balas

Mksh mbak

29 Mar

Semoga wabah ini segera berahir amin ya robal alamin

28 Mar
Balas

Aamiin ya Allah

28 Mar



search

New Post