BAG 2 (habis) SEKOLAH DAN CATATAN DI PENGHUJUNG TAHUN.
BAG 2 (HABIS).
SEKOLAH DAN CATATAN DIPENGHUJUNG TAHUN.
Tutup tahun 2018 sudah dipenghujung, bertepatan dengan selesainya semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 di sekolah. Di sekolah, memulai ajaran tidak mengikuti tahun kelender tapi tahun pembelajaran di sekolah mengikuti kelender tersendiri, guru sering menyebutnya dengan 'kelender pendidikan'.
Penulis sendiri tidak tau persis kenapa ada perbedaan, antara tahun kelender dengan tahun ajaran (kelender pendidikan) di sekolah. Sehingga tahun kelender sudah berganti, sementara pembelajaran di sekolah baru selesai semester 1. Anehnya, dalam hal penganggaran (dana sekolah) mengikuti program anggaran tahunan (mengikuti kelender), dan ini sudah berlangsung sekian tahun lamanya, dan blm ada usaha utk menyamakannya.
Pertanyaannya, kenapa hal ini bisa berbeda..?? Tidak bisakah hal ini disamakan..?? Atau memang bapak2 yang ada dikantoran dan para pakar pendidikan, baik yang ada dipusat maupun di daerah tidak terfikir utk merubahnya, atau hal tersebut tidak penting untuk dirubah. Sejauh penulis ketahui bahwa banyak negara2 maju baik di Eropa maupun di Asia, memulai tahun pembelajaran berbarengan dengan dengan kelender tahun baru (tahun berjalan). Atau negara kita ingin tambil beda dengan negara2 yang sudah duluan maju pendidikannya.
Kini tahun sudah berganti lagi, apa yang menjadi catatan penting yang perlu dicatat, sehingga sebuah sekolah patut diberi apresiasi dengan keberhasilannya dan diberi punishment dengan kegagalannya. Menurut yang penulis ketahui, tidak ada publish dari pihak terkait baik tingkat pusat maupun daerah yang mengeluarkan daftar sekolah2 yang dianggap berhasil dan tidak berhasil.
Sebagaimana biasanya perangkingan sekolah, baru dipublish ke khalayak ramai saat selesai ujian nasional (UN). Publikasi ini hanya dilakukan utk urusan hasil ujian nasionali, bukan bkn hal -hal lain. Maka dengan publikasi ini, masyarakat akan tau sekolah mana, di kabupaten mana dan di propinsi mana, sekolahnya dianggap berhasil dlm melaksanakan ujian.
Uniknya, masyarakat menyakini bahwa keberhasilan UN mencerminkan sekolah tersebut "berkualitas". Ternyata dinegeri ini, ujian nasionallah yang menjadi tolok ukur sebuah sekolah itu berkualitas atau tidak. Publikasi ini hanya setahun sekali dilakukan, setelah UN dilaksanakan bukan dipenghujung tahun seperti ini.
Sekolah juga tidak melakukan report akhir tahun, baik untuk diketahui oleh steakholder sekolah maupun kepada masyarakat, yang notabenenya adalah pengguna sekolah tersebut. Maka jangan heran, sila tanya pada guru tentang keberhasilan dan kegagalan di sekolahnya di tahun ini, pasti mereka tidak tau. Kenapa bisa, karena pertanggung jawaban sebuah sekolah bukan kepada masyarakat tapi kepada negara. Sehingga guru, kepsek dan pengawas sekolah tidak mau tau dan tidak ada urusan dengan laporan tahunan ini.
Lalu apa yang menjadi trending topik pembahasan/diskusi tentang pendidikan tahun 2018..??. Menurut penulis, yang lagi "In" saat ini adalah tentang "mimpi negeri" menyosong era industri 4.0. Mimpi ini sangat terinspirasi para pemangku kepentingan agar bisa diujudkan sesegera mungkin utk mengejar ketinggalan.
Tidak hanya itu, trend mimpi ini dishare kesemua pihak yg terlibat dlm dunia pendidikan. Siswa, guru, kepsek, pengawas, semua diajak bermimpi agar negeri ini tidak jauh tertinggal dengan kemajuan negara lain.
Siswa, guru, kepsek dan pengawas merupakan ujung tombak disekolah. Mendengar mimpi itu, mereka antara percaya dan tidak apakah mimpi ini bisa terwujud atau tidak. Lalu si pemimpi memberikan sejumlah kiat, dimana kiat itu dinyakini akan bisa mewujudkan mimpi itu dlm menyongsong era industri 4.0.
Gara2 gaung era 4.0, maka semua sibuk. Macam usaha dilakukan, kurikulum 2013 terus direvisi. Sangking ngebetnya, setiap tahun direvisi. Eksesnya setiap tahun ganti buku paket, yang untung tentu perusahan buku yang ditunjuk sebagai pengadaan buku. Kepsek juga keciprat "rezeki" ini dengan "fee" pembelian buku, kan lumayan utk penambahan penghasilan.
Kurikulum tampaknya belum akan dirubah, tapi "jampi2" pembelajaran akan terus didorong untuk menwujudkan mimpi besar dalam meyongsong abad ke 21. Kedepan, pembelajar Hots (Higher Order Thinking Skills) akan menjadi hit di tahun 2019. Kayaknya pihak pemimpi perlu menghadir banyak "ahli nujum" kesekolah - sekolah agar guru mampu/mengetahui takwil mimpi itu. Sehingga guru bisa menjalankan takwil mimpi bersama tersebut. Sehingga bila mimpi ini melenceng nantinya dari "takwilnya", maka guru tidak disalahkan.
Selamat menyongsong tahun 2019 dengan penuh optimis. Mari kita terus mengejar ketinggalan di tahun 2019, tapi ingat yang namanya mengejar, berarti kita selalu di belakang.
Bireuen, 26 Des 2018.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar