KURANGI MINUM KOPI, BANYAKLAH MEROKOK
KURANGI MiNUM KOPI, BANYAKLAH MEROKOK.
Sebagain orang yang candu kopi, mereka juga perokok. Kata mereka lagi, jangan merokok kalau tidak minum kopi. Karena menurut mereka, antara merokok dan ngopi punya pengaruh bagi tubuh. Merokok dan ngopi dapat menetralisir bahaya rokok bagi kesehatan tubiuh. Penulis tidak tau apakah anggapan itu benar atau tidak, bila seseorang merokok maka dia harus juga ngopi.
Belum ada rekam jejak medis, yang penulis jumpai, apakah ada korelasi timbal balik, bila seseorang perokok maka dia hrs minum kopi. Kalau tidak, maka kesehatan organ tubuhnya akan terganggu, demikian juga sebaliknya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa merokok itu tidak sehat untuk tubuh dan berbahaya bagi kesehatan. Sebagaimana yang tertera di bungkusan, rokok dapat menyebabkan sakit jantung, paru2 dan impotensi dll, namun bagi pecandu tetap juga merokok.
Bahkan bagi sebagian orang, merokok itu menjadi sebuah kebanggaan dan pretise. Ada pameo bahwa lelaki tanpa merokok ibarat berak tak bercebok, bahkan lebih dari itu merokok adalah lambang pergaulan dan kejantanan.
Sebaliknya, dalam produk atau bungkusan kopi, tidak ada tulisan macam2 yang menyebabkan orang akan sakit dan akan timbul penyakit. Bahkan meneurut ahli nutrisi, zat kafein dalam kopi dibutuhkan oleh tubuh. Sebahagian dokter bahkan menganjurkan kita untuk minum kopi minimal sehari sekali, untuk menjaga kebugaran tubuh.
Ternyata antara minum kopi dan merokok adalah dua hal yang betolak belakang. Merokok berbahaya bagi tubuh, dan dapat menimbulkan penyakit. Sedangkan kopi dianjurkan minum untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Dua hal yang paradok ini, disampaikan juga oleh pemerintah. Satu sisi presiden menganjurkan orang untuk banyak2 merokok. Bukan maksud presiden agar rakyat banyak yang sakit jantung, paru2 dan impotensi. Tapi, pemerintah menganjurkan orang banyak merokok, untuk meningkatkan pendapatan negara dalam rangka menutupi defisit dana BPJS yang terlanjur diambil.
Ditinjau dari sudut pendidikan, hal ini menjadi sulit bagi sekolah dan guru dalam rangka mengajarkan pendidikan kharakter anak disekolah. Diseluruh sekolah di Indonesia merupakan daerah kawasan dilarang merokok, bahkan bila siswa kedapatan merokok, maka siswa tersebut akan dihukum dan dianggap siswa bandel.
Kalau ini diteruskan, maka siswa seolah2 beranggapan guru menghambat program pemerintah, guru anti pemerintah. Hal ini pasti akan terjadi perdebatan sengit antara guru dan siswa saat kedapatan mereka merokok disekolah. Wallahuaklam bissawaf...
Sebaliknya, menteri keuangan menganjurkan agar kita mengurangi minum kopi. Alasannya hanya untuk penghematan, menyisihkan uang jajan kopi untuk masa tua, bukan gara2 kopi tidak sehat. Inilah menteri yang punya visi kedepan, agar masa tua tidak murat - marit alias susah.
Inilah menteri satu2nya yang mampu berfikir masa tua rakyat Indonesia, yang berkaitan dengan kopi. Namun, disisi lain pendapat beliau dapat menghambat dan menghancurkan industri kopi/cafe yang sedang tumbuh bak dimusim hujan. Padahal induatri ini banyak digarap oleh kaum muda melenial, disaat lapangan kerja sangat sulit meraka dapatkan.
Lalu mana pilihan anda, terus merokok dan berhenti minum kopi. Atau tetap ngopi lalu berhenti merokok. Memilih adalah pekerjaan yang tidak menyenangkan dan sulit bagi mereka yang tidak senang memilih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar