Seorang guru bertanya kepad siswanya, apa itu merdeka/kemerdekaan. Seorang siswa langsung menjawab "Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, Pak, oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan". Sebahagian siswa ada yang tertawa, mendengar jawaban temannya ini. Lalu apakah kita sudah merdeka, siswa menjawab serentak ramai2 "sudaaah Pak"..

"Iya, benar. Kita sudah merdeka dari penjajah sejak 75 tahun yg lalu, kemerdekaan itu kita peroleh dengan darah dan air mata, dengan gema takbir Allahu Akbar. Oleh sebab itu dlm pembukaan UUD 1945 ditulis "berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa kita bisa meraih kemerdekaan". Jawab guru.

Siapa tau, apa cita2 negara dlm mengisi kemerdekaan ini. Tanya guru lagi. Kali ini hening, hanya beberapa siswa yg coba bolak - balik lembaran buku, untuk mencari jawaban. Ada yg jawab "untuk mencerdas dan mensejahterakan kehidupan bangsa yang berkeadilan sosial". Ada yg jawab "untuk menghapuskan kemiskinan dan kemelaratan rakyat". Jawabannya semua benar, guru memberi semangat. Lalu sudahkaah kita merdeka dari itu semua..?? Tanya guru lagi..

Semua hening, tidak ada yang berani menjawab. Namun, salah satu siswa yg duduk dibelakang, mengangkat tangannya, saya Pak.. "Iya, silakan". Guru memberikan kesempatan. "Tapi bapak jangan marah ya". Pinta si siswa. Semua siswa melirik kebelakang, menunggu apa jawaban dari siswa itu. "Iya, tidak apa - apa, silakan". Jawab gurunya.

"Benar Pak kita sudah merdeka, tapi merdeka dari penjajahan asing. Tapi selepas itu kita dijajah oleh bangsa sendiri, korupsi merajalela, kekayaan alam dinikamati oleh segelintir orang saja, rakyat miskin di telantarkan, kami tdk dicerdaskan, bensin antri, lpg antri, hukum tajam ke bawah. Setiap senin kami disuruh hormat bendera, hapal pancasila, nyanyi lagu Indonesia raya, 'disanalah aku berdiri' makanya kami tak dapat apa2, karena disana kami berdiri bukan disini, sehingga kami tdk dapat bagian harta harta negeri ... ..merdeka.., merdeka, hiduplah Indonesia raya, untung pak kami masih hidup". Dengan nada bergetar dia sampaikan semua itu dihadapan teman2 sekelasnya.

Guru hanya bisa menarik nafas panjang, dan terus memutar otak mencari argumen utk mengimbangi komentar siswa tadi. "Memang, negeri ini sdh melakukan ketimpangan kepada rakyatnya, yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin". "Itu lagu Rhoma Irama Pak". Celutuk seorang siswa, yg lain tertawa... "Benar, dari itu tugas pemudalah utk mengembalikan cita - cita penderi negeri ini, dengan cara belajar agar kalian bisa menikmati kekayaan negeri ini kedepan".

Belum habis si guru menjelaskan, seorang siswa memotong "Pak, bukankah yg mengatur negeri ini sekarang orang - orang pintar, malah mereka yg menipu bangsanya sendiri.. ? ". Benar, jawab guru...

"Maka dari itu, ambil alih pengelolaan negeri ini ketangan kalian, harapan bapak ditangan kalian negeri ini bisa makmur, tidak lagi menipu rakyat, tidak lagi serakah dan tidak munafik dalam mengatur negeri, kita butuh pemimpin2 negeri yg amanah kedepan, itu hanya ada di gemerasi kalian".

Kalian tau, lanjut si guru, "selama ini negeri ini dibangun hanya utk 2 orang saja, pertama untuk orang pintar dan yg satu lagi untuk orang kaya. Jadi hanya ada satu jalan merebut kesempatan utk mengurus negeri ini, belajarlah yang rajin agar kalian bisa pintar. Lewat kekayaan tidak mungkin krn kebanyakan dari kalian lahir dari keluarga petani yang miskin". Lonceng tanda habis jam pelajaran pun berbunyi dan gurupun menutup pelajaran dengan mempersilakan anak2 utk istirahat.

Bireuen 17 Agustus 2020.