Dwi Anggraini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Konsep PENSIUN Ala Rasulullah SAW

Konsep PENSIUN Ala Rasulullah SAW

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh πŸ‘³‍β™‚οΈπŸ§•πŸ»

πŸ˜‡ Kebanyakan dari kita sudah terpola untuk berpikir ingin hidup tenang di hari tua, duduk-duduk tanpa beban, hanya bermain dengan cucu, reunian jalan-jalan ke sana ke mari..

πŸ˜‡ Kita ingin hidup di Zona Nyaman atau kita hanya berpikir menghabiskan masa tua hanya dengan Shalat dan Membaca Quran dari waktu ke waktu, tanpa kegiatan lain..?

πŸ˜‡ Itulah mindset kita, setidaknya itulah fenomena yang terjadi di sekitar kita..

πŸ˜‡ Ketika kita belum memasuki usia pensiun pun, kita kerap sudah merasa bukan saatnya untuk aktif..

πŸ˜‡ Kita kehilangan gairah, bahkan mungkin kehilangan arah, mau apa..? mau ke mana..? untuk apa...?

πŸ˜‡ Hanya ingin hidup tenang di zona nyaman.

πŸ˜‡ Hanya ingin bersenang-senang, tak ingin bergerak.

πŸ˜‡ Kita bahkan cenderung hanya ingin memikirkan diri sendiri.

πŸ˜‡ Makin tak peduli dengan sesama.

πŸ˜‡ Kita merasa sudah saatnya istirahat.

πŸ˜‡ Bukankah begitu..??

πŸ˜‡ Seperti itu pula dulu saya berfikir..

πŸ˜‡ Sebenarnya, adakah Islam mengajarkan pola pikir semacam itu tentang hari tua..?

πŸ˜‡ Alhamdulillah, Allah memberi jawaban

πŸ˜‡ Baca Al-Qur'an Surah Al-Insyirah ayat 7-8

فَΨ₯ِذَا ΩΩŽΨ±ΩŽΨΊΩ’Ψͺَ ΩΩŽΨ§Ω†Ω’Ψ΅ΩŽΨ¨Ω’ وَΨ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰Ω° Ψ±ΩŽΨ¨ΩΩ‘ΩƒΩŽ ΩΩŽΨ§Ψ±Ω’ΨΊΩŽΨ¨Ω’

fa-idzaa faraghta fainshab wa-ilaa rabbika fairghab

Artinya :

πŸ˜‡ "Maka apabila engkau sudah selesai mengerjakan satu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh sungguh urusan yang lain. Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."

πŸ˜‡ Kita tengok dalam "kitab Sirah Nabawiyah"

πŸ˜‡ Rasulullah memulai hidup baru di usia 40 tahun.

πŸ˜‡ Demikian pula sahabat-sahabat beliau, seperti :

πŸ˜‡ Abu Bakar Siddiq yang lebih muda 2 tahun enam bulan dibanding Rasulullah

πŸ˜‡ Di usia itu, Rasulullah dan para sahabat memasuki perjuangan baru,

πŸ˜‡ meninggalkan kenyamanan yang selama ini mereka rasakan...

πŸ˜‡ Harta, mereka infaqkan, Martabat manusia mereka perjuangkan.

πŸ˜‡ Bukannya bersantai dan stagnand, tapi mereka makin aktif dan dinamis.

πŸ˜‡ Di usia tua Rasulullah tidak sibuk dengan Shalat dan Membaca Al-Quran saja.

πŸ˜‡ Mulai usia 53 tahun justru beliau makin aktif membina hubungan dengan sesama manusia.

πŸ˜‡ Membangun masyarakat madani (civil society) di Madinah.

πŸ˜‡ Tidak hanya hubungan dengan Allah, tapi juga hubungan dengan manusia.

πŸ˜‡ Beliau makin bermasyarakat, makin terlibat dalam kehidupan sosial.

πŸ˜‡ Artinya, memasuki usia pensiun bukan alasan kita untuk melepaskan diri dari kehidupan sosial dan hanya sibuk dengan diri sendiri.

πŸ˜‡ Hingga akhir hayat, Rasulullah tidak pernah diam dan tidak juga ingin beristirahat.

πŸ˜‡ Beliau juga tidak meninggal dalam keadaan kaya,

πŸ˜‡ tidak juga dalam keadaan pensiun karena beliau tetap memimpin umatnya.

πŸ˜‡ Pensiun Beliau SAW adalah kematian...

πŸ˜‡ Begitu juga sahabat-sahabat Rasulullah yang lain.

πŸ˜‡ Mereka pensiunnya setelah wafat.

πŸ˜‡ Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, contohnya.

πŸ˜‡ Bahkan Abu Ayyub al-Anshari berangkat berperang menghadapi Byzantium pada usia 93 tahun.

πŸ˜‡ Konsep pensiun yang umum dipahami masyarakat membuat kita lupa bahwa "bertambah usia itu berarti kesempatan hidup kita makin berkurang."

πŸ˜‡ Manusia sukses versi Islam itu menurut hadist adalah:

“Manusia terbaik di antaramu adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”

πŸ˜‡ Bertambah usia, justru kita harus makin "Merambah Dunia"

πŸ˜‡ Berbagi dan menjadi sosok bermanfaat.

πŸ˜‡ Bukan berpikir untuk hidup santai dan sekedar menghabiskan waktu luang dan lain hal yang kurang manfaat.

πŸ˜‡ Lagipula, makin pasif seseorang, makin cepat pikun..

πŸ˜‡ Alhasil, jika memang kita ingin mempersiapkan hari tua, selain menyiapkan uang agar tidak berkekurangan,

πŸ˜‡ yang lebih penting adalah menyiapkan apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa bermanfaat bagi sesama di hari tua,

πŸ˜‡ sampai saatnya menutup mata..

πŸ˜‡ Tidak ada kata terlambat untuk memulai hidup baru.

πŸ˜‡ Tua bukan alasan untuk putus asa dan berhenti.

πŸ˜‡ Merasa tua dan berpikir _"bukan saatnya lagi untuk hidup aktif dan dinamis adalah bukan pilihan yang tepat"_

πŸ˜‡ Justru, kita harus lebih hidup dan bersemangat.

πŸ˜‡ Tidak ada kata pensiun untuk menjadi manusia sukses di mata Allah SWT.

πŸ˜‡ TIDAK ADA KATA PENSIUN UNTUK INSAN MANUSIA YANG INGIN MENIKMATI SURGANYA ALLAH SWT.

πŸ˜‡ TERUS BERIHTIAR, MENUNTUT ILMU, BERAMAR MAK'RUF & NAHI MUNKAR, HINGGA AJAL MENINGGALKAN JASAD

QS. Al-Hijr: 99

ΩˆΩŽΨ§ΨΉΩ’Ψ¨ΩΨ―Ω’ Ψ±ΩŽΨ¨ΩŽΩ‘ΩƒΩŽ حَΨͺΩ‘Ω°Ω‰ ΩŠΩŽΨ£Ω’ΨͺΩΩŠΩŽΩƒΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΩŠΩŽΩ‚ΩΩŠΩ’Ω†Ω

Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu

Wallahu a’lam bishawab..🀲

http://dwianggraini.gurusiana.id

Depok, Kamis 29 Desember 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah.., Tagur 365 hari ke 362, Konsep PENSIUN Ala Rasulullah SAW

29 Dec
Balas



search

New Post