KREATIVITAS GURU SAAT PANDEMI COVID 19

Ketika Pandemi Covid 19 menjadi momok yang menakutkan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk di rumah aja. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah. Kebijakan ini tentunya mendapat respon pisitif dikalangan instansi khususnya instansi pendidikan. Melalui surat edaran yang dikeluarkan oleh menteri pendidikan maupun surat edaran yang diteruskan oleh dinas pendidikan. Edaran yang berisi untuk melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah dan mengajar dari rumah.

Perintah untuk mengajar dan belajar dari rumah adalah salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Mengingat sekolah merupakan tempat berkumpulnya masa dengan jumlah yang besar setiap harinya. Sehingga sekolahlah yang menjadi salah satu tempat yang harus dijaga dari terjadinya penyebaran virus Corona tersebut.

Untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dibutuhkan suatu perencanaan yang matang. Karena kegiatan ini merupakan hal yang baru bagi banyak guru. Meski ada beberapa guru yang sudah bisa melaksanakan PJJ atau Daring. Bagi guru-guru yang belum terbiasa dengan PJJ atau Daring, kegiatan ini pastinya merupakan beban yang berat. Akan tetapi, mau tidak mau harus melaksanakan kegiatan tersebut. Apalagi guru di DKI Jakarta yang harus membuat laporan setiap harinya ke kepala sekolah. Laporan tentang apa yang sudah dikerjakan dalam kegiatan PJJ tersebut.

Satu minggu pertama kegiatan PJJ diberlakukan, sudah terdapat banyak keluhan dari orang tua siswa. Karena semua guru memberikan tugas melalui WA. Dan tugas itu harus dilaporkan ke guru masing-masing. Kegiatan ini menjadi kendala apabila siswa tidak memiliki HP android. Karena harus online. Apalagi bila paket data nya habis, siswa pasti tidak bisa mengirimkan tugasnya. Ada juga yang memakai HP orang tuanya, sehingga hanya bisa mengikuti kegiatan saat orang tuanya di rumah.

Begitu banyak hal yang harus dibenahi dalam PJJ, salah satunya adalah kreativitas guru. Kreativitas guru sangat dibutuhkan untuk menghilangkan kejenuhan siswa. Sekaligus meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan inovasi di dalam pembelajaran.