Dwi Erni Triyanti S. Pd

Lahir pada hari selasa tanggal 21 Januari 1990,ibu dari putri bernama Gendhis Al-Falah Putri Suris(31/05/2014) dan putra bernama Darunajwan Putra Suria ( 07/12/...

Selengkapnya
Navigasi Web

Renungan Diri

*Kisah diujung Maret*

Hujan masih saja enggan untuk reda, sedangkan si mbak merengek tetap minta diantarkan sekolah, luar biasa sekali semangatnya. Hemmm, jom kita berangkat dengan jas hujan seadanya, tak apa lah yang penting raga ini tak kuyup karenanya. Perlahan menerabas tetes yang tak bisa lagi disebut dentan rintik, tapi juga bukan lebat. Entah harus mendefiniskan ini apa. Setelah sampai sekolah, tak lupa salim dengan ibu yang masih mengenakan baju piaya tertutup plastik warna merah muda.

"Dek, uang ibu sepuluh ribu tadi jadi adek bawakan? tanyaku pada si bungsu yang mulai tampak kedinginan dan hanya dijawab dengan anggukan. Akhirnya perjalanan pulang harus terjeda dengan agenda lain.

"Assalamualaikum, _mbah eneng tahu putih_( mbah ada tahu putih)." Tanyaku kepada mbah lanang yang nampak sedang sibuk membungkus tempe. Belum terdengar jawaban salam kemudian........................

"Kamu kerja disini itu sebagai pembantu!, untuk bersih bersih, bukan untuk kerja melayani pembeli. Lihat, itu banyak debu di lemari, tv dan sofa! ". Sosok yang berbicara itu sepertinya anak laki laki mbah yang sudah berusia 40 tahun, sedangkan perempuan belia yang dihadapannya masih berusia sekitar 20 tahun. Sontak mendengar pembicaraan itu kaki ini berhenti melangkah, mencoba mencerna apa yang dilihat dan didengar.

" _Eneng melbu wae_ ( ada masuk saja). " Jawab mbah dengan tenang.

Transaksi jual belipun terjadi. Perlahan pulang meninggalkan rumah mbah penjual tahu dan tempe dengan perasaan entah. Ah....perkataan anak mbah tadi sungguh terngiang di kepala. Melihat ekspresi anak perempuan itu tadipun cukup membekas di hati ini. Rasa sedih, iba, kasihan, entah rasa apa lagi sepertinya masih ada di hati ini. Bisa tidak ya si anak mbah tadi tidak dengan nada tinggi, bicaralah pelan saja, hargai walau ia hanya pembantu, tapi ia juga manusia yang masih punya hati. Ya allah, tiba tiba teringat dengan sosok mamak bapak. Andai saja dulu tidak kuliah, mamak dan bapak tidak punya uang, pasti saya tidak hidup seperti hari ini.

Apa yang saya lihat dan dengar pagi ini adalah pelajaran berharga bagi saya pribadi. Semoga kami semua dijauhkan dari rasa tinggi hati yang bisa menimbulkan bibit bibit sombong. Berusaha belajar adab lebih baik lagi, setidaknya jika pernah khilaf, segeralah minta maaf, mohon ampun. Njaluk ngapura ingkang gusti Allah, ngelakoni urip dengan memanusiakan manusia. Belajar keras membuat proyek manajemen diri, sinkron antara otak dan hati, setidaknya jika ingin marah, pergi ambil wudhu, atau tahan lisan. Jangan keluar perkataan apapun yang bisa menyakiti sesama. Hemmm isane ceramah, yaa intine ceramah untuk diri sendiri, evaluasi diri supaya kedepannya aja ngawe tingkah kaya gue ya, aja tenan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post