Sujud dalam Tahajud
Sujud dalam Tahajud
Waktu bukan lagi tentang jarak yang harus ditempuh
Ialah bentang dari segala dinding yang terjal
Terhalang luka, duka dan lara
Jika peluhnya adalah bagian dari surga, akanku kejar itu.
Dibalik Senyummu
Oleh: Dwi Erni Triyanti
Jika semua harus sirna
Sisakan sedikit senyum yang ada
Hanya untuk mengisi sisa ruang hati ini
Yang lama dihuni sepi
Adamu bagai muara dari segala doa yang ada
Tempat jiwamu dan jiwaku ada
Kataku Untuk Ibu
Oleh : Dwi Erni Triyanti
Bu, di setiap waktu ada restu yang mengalir deras untukku
Pergi dan pulang sering tanpa pamit
lisan Ibu, tetap komat- kamit, hati- hati di jalan ya
Acuh, itu jawaban dari segala rasa untuknya.
Jika diamnya emas, maka aku akan jadi orang kaya, sayangnya tak ada kata yang bisa kupause dari tiap tetes saliva yang keluar tanpa sengaja, sumpahnya ampuh, doanya sungguh, karmanya nyata, jangan durhaka.
Katanya, ibu Riami kuat, memang bukan Gatot kaca, bukan Siti Nurbaya, juga bukan penyuka mascara.
Ah Ibu, elok rupa terlihat senyum manis pada pipi merah merona bak purnama, tatapan teduh, damai, senyum ceria, hangat.
Bu, jika bisa tak gendong kemana- maka, mari gembira sebentar saja Ibu, love you
Bengkulu Utara, 20 Mei 2021
Sakura Untuk Bunda
Oleh : Rengganis
Bunda, nasehatmu selalu penuh kisah dan kasih
Tak pernah ada keluh, kesah, apalagi amarah
Senyum Bunda selalu cerah, hangat dan damai
Tangan Bunda adalah tangan titipan Tuhan, mencerdaskan selaku ikhlas berbagi dalam kebaikan dalam dunia pendidikan
Ada kado untukmu Bunda
Doa dari dari sakura, mawar merah merona dan ilalalang yang kokoh tumbuh disana
Bunda sehat selalu ya, tutur Bunda bagai pohon angsana, teduh dan mengayomi
Bersama kumpulan kupu- kupu dan putri malu dari Bumi Bengkulu, aku tulus pada setiap bait yang kutulis
Bengkulu Utara, Ramadan kelima.
Dililit Kesepian
Terinspirasi dari cerpen Kak Hilmi Faiq
Jangan terburu- buru dalam merayu
Tunggu dulu, mari berdamai dengan waktu
Biarkan denting sepi berlalu hingga aku tak tahu sejak kapan, cinta ada, kita saling menatap
Jaga Mata Jaga Hati untuk Mas Lutfi
Lukisan : Dwi Erni Triyanti
Sebelum purnama datang ada ucap terpatri padamu bernama lutfi
Tentang keluh tanpa kesah seperti tungku tanpa api
Dingin dan hening
Jika pada subuh ada doa untukmu, itu doa ya g
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar