Warisan Bapak

Oleh : Dwi Erni Triyanti

Bapakku bernama Sudarman, beliau kelahiran 67 tahun yang lalu di Sumpiuh, Banyumas Jawa Tengah. Bapak adalah pribadi yang aneh, jarang bicara, sering marah, kuat merokok, kaku dan pekerja keras, untuk membiayai kuliah, bapak sehari- hari mencari ubi, memanjat pohon kelapa, mencari pisang.

Bapak suka memelihara sapi, sapi bapak ada tiga ekor, beliau sengaja berinvestasi memelihara sapi untuk membangun rumah, bapak mencari rumput sebelum kami mampu membeli sepeda motor, bapak mencari rumput memggunakan sepeda roda dua, rumput yang bapak cari banyak sekali mengingat sapi kami juga lumayan banyak.

Bapak setiap hari senin ada pekerjaan tambahan yaitu menjadi tukang ojek, terkadang aku iseng bertanya bapak duit berapa ketika ngojek, beliau menjawab terkadang seratus ribu, terkadang kurang hnaya lima pulih ribu, tidak pasti.

Hal yang paling memgesankan dari bapak dan mammak adalah ketika memgabil hasil pengumiman kelulusan Smp ku, tenrtaua bapak dan mammak sama- sama datanh ke sekokah untuk mengambil surat kelulusam, padahal yang disarankan hanya salah satu saja, bajagianya hari iti.

Ketika menginjal bangku SMA, bapak setiap pagi mengantar aku ke pt maju, dari pt maju menuju sekokah sma yang berada di unit 3 aku tempuh dengN naik angkot, terkadang bapak sampai memjemout aku ke unit 3 , beliai mengakatalam terkadanh anglot lama, kasiahan kami lapar, tembah beliau.

Bahagia sekali rasanya bertemu bapaj bisa menjempit di sma, alhamdulillah,

Yamg tidak kusuka dari napak terkadang ketiaka mboceng aku bapam suka merokok, asapnya memgenao seragamku, wah bapak ini