2020

Tahun lalu penuh kelabu

Terselip kabar bahagia berselimut haru

Terkupas satu demi satu

Sampai penghujung tahun baru

Pertama, sebuah isu dari Negara tetangga

Sebuah virus amat berbahaya

Diberi nama Corona

Menular merenggut nyawa, tanpa memandang si mangsa

Lambat lain dunia menjadi siaga. Waspada marabahaya

Puluhan, ratusan, ribuan nyawa muncul di warta berita

Kedua, masih tentang Corona

Belum senyap tambah merajalela

Yang berkuasa berbondong - bondong menawarkan jasa

Pengganti upah yang terkena dampak tidak bekerja

Tapi herannya, mereka yang memiliki kuasa masih gelap mata

Tersiar di berita tidur di penjara

Walaupun Corona masih ada, PILKADA dilaksanakan

Berebut posisi tertinggi suatu jabatan

Mulai calon tunggal, sampai yang lima lawan

Tak perlu orasi besar di lapangan

Asal uang jajan tetap jalan

Eihh, enaknya, yang menang yang punya kekuasaan

Pandemi Corona bantuan banyak berdatangan

Berbagai rupa disalurkan

Maksud untuk meringankan beban

Tapi kebutuhan di lapangan malah dinaikkan

Bahan pangan, minyak, dan jaminan kesehatan

Entah lah, semoga selalu diberi rezeki berlimpahan

Terutama yang sedikit kekurangan

Tahun baru sudah semester dua

Bagi mereka yang masih sekolah

Sayangnya, masih belum tatap muka

Jangan mereka membawa gejala selama liburan kemana - mana

Sekolah, bekerja, beribadah dari rumah.

Hajat nikahan pun jangan ada.

Tapi mall, wahana, masih dibuka

Bukankan disitu masih berkumpul juga?

Asal patuh protokoler, kan bisa....

2020 sudah tutup buku

Sekarang tahun baru di 2021

Yakinlah waktu demi waktu bisa lebih baik dari masa lalu

Berharap Corona cepat berlalu

#TantanganMenulisGurusiana Hari ke - 9