Dwi Ita Agustina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar dari guru prestasi

Belajar dari guru prestasi

Pemilihan guru prestasi SMA dan SMK tingkat jawa timur sudah berlalu. Meskipun belum mendapat juara, aku bersyukur sudah bertemu dengan guru-guru hebat di Jawa Timur. Banyak ilmu yang aku dapatkan dengan mengikuti kegiatan ini. Ilmu yang berharga yang tidak akan aku jumpai dari buku manapun.

Aku belajar bahwa setiap orang mempunyai kelebihan, oleh karenanya janganlah merasa hebat dari yang lain.

Seorang penulis yang sudah menuliskan 28 buku dan melalang buana menjadi juri teater saja belum menang dalam pemilihan guru pretasi tahun ini. Seorang pembina KIR yang telah mengantarkan siswanya ke jepang,singapura,malaysia juga belum menang.

Dari seleksi guru prestasi ini aku juga bisa belajar bahwa sehebat apapun kita, ketika menghadapi penilaian, pasti ada rasa cemas. Kita yang sudah biasa dalam presentasi masih merasa gugup ketika dihaapan penilai. Apalagi ketika kita di wawancara oleh tiga orang sekaligus dalam ruangan. Rasanya kita sebagai terdakwa yang harus mempertanggungjawabkan apa yang telah kita kerjakan.

Berikut ini beberapa hal yang mungkin dapat dijadikan wacana bagi yang akan mengikuti guru prestasi berikutnya.

1. Buatlah biodata yang lengkap.

Setiap kegiatan harus disertai dokumen-dokumen. Surat tugas,sertifikat dan di sertai foto kegiatan. (Siapkan dari sekarang, jadi ketika harinya kita tidak bingung mencari). Dokumen biodata dijilid dengan rapi (jilid seperti skripsi lebih manis). Dokumen lengkap dengan prestasi-prestasi yang pernah kita dapatkan (kumpulkan prestasi baru mengikuti pemilihan gupres). Juga peran kita dalam masyarakat dan sosial (usahakan kita terlibat dalam kemasyarakatan).

2. Best practice atau PTK yang benar.

Tidak banyak yang tahu aturan baku best practice seperti apa (termasuk juga aku) yang jelas dalam best practice berisi satu kegiatan terbaik yang membawa perubahan pada kita,siswa ataupun sekolah dimata masyarakat (tema jangan terlalu luas). Dalam best practice terdapat latar belakang masalah,masalah,strategi pemecahan masalah,implementasi,hasil yang dicapai. Semua harus singkron(itu yg aku pahami kemarin). Kemas dengan bahasa dan tulisan yang benar dan menarik baik dalam cetakan (berupa makalah)atau powerpoint (untuk presentasi)

3. Siapkan bekal wawancara

Pertanyaan dalam wawancara adalah semua yang kita tulis dalam biodata. Siapkan semua media dan bukti pendukung (terutama apabila kita menang lomba).Oleh karena itu biodata harus lengkap,mereka akan tahu kelebihan kita dari biodata tersebut.

Berlatihlah menggunakan bahasa inggris,karena kita selalu di tawarkan untuk menjelaskan menggunakan bahasa inggris (sepertinya nilainya lebih,karena pemenang tahun ini dari SMA semua dari bidang Bahasa).

Kalau bisa kita menguasai budaya di daerah tempat tinggal. Misalkan tari (kita harus bisa tari tersebut), makanan (bahan dan cara pembuatan),bahasa,dan keunggulan daerah kita.

4. Presentasi

Pada saat presentasi bahasan utama adalah best practice atau salah satu KTI kita.

Persiapkan media pendukung pada best practice. Foto, video, produk, ataupun media alat peraga.

Presentasi waktunya cuma 10-15 menit untuk pemaparan, jadi paparkan yang menarik dan penting saja. Persiapkan bahan presentasi dengan matang, cek dulu laptop pastikan connect dengan LCD (persiapan yang matang membawa pengaruh besar ketika kita presentasi)

Percaya diri dengan apa yang kita tulis, kalau kita salah harus mendengarkan dewan juri tetapi harus berani argumen ketika kita merasa benar.

5. Belajar pengetahuan umum tentang pendidikan

Pengetahuan tentang undang-undang, permen, kurikulum, RPP, penilaian, model pembelajaran dan pengetahuan lain dunia pendidikan (studi kasus ). Pengetahuan ini akan muncul di soal pengetahuan umum sejumlah 100 soal yang dikerjakan dalam waktu 120 menit. Soal berupa bacaan panjang-panjang, jadi waktu begitu cepat berlalu. (Persiapkan diri dengan baik,perut dalam keadaan tidak lapar,kalau bisa sebelum pelaksanaan tes ke belakang dulu)

AC ruangan terkadang terlalu dingin, jangan sungkan untuk minta tolong petugas untuk mengecilkan,karena konsentrasi kita bisa terganggu kalau kita kedinginan ( pengalaman saya)

6. Ada soal psikotes sebanyak 2 buku yang harus di kerjakan ( jangan khawatir, menurut informasi tidak pengaruh dalam penilaian)kerjakan dengan jujur, ikuti petunjuk dari instruktur. Baca soal sekali saja, semakin kita baca semakin bingung kita menjawab, kerjakan soal yang kita anggap terbaik.

7. Jangan minder berada di komunitas guru prestasi, karena mereka yang dikirim memang berprestasi. (Point ini hanya selingan...karena biasanya kita merasa down kalau mendengar keberhasilan mereka).

8. Belajar dari guru yang mendapat giliran wawancara atau presentasi lebih dulu, karena pertanyaan2nya biasanya hampir sama(tapi jangan menjadikan grogi, karena semakin belajar semakin kita merasa tidak bisa).

Itulah beberapa hal yang aku dapatkan dari pemilihan guru prestasi,semoga bermanfaat.

Babat, 11 Mei 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih ibu.... bermamfaat sekali

12 May
Balas

Pengalaman yg luar biasa, terimakasih sdh berbagi, sangat bermanfaat

13 May
Balas

Wah terima kasih pengalaman nya

23 Jun
Balas



search

New Post