DWI KUMALASARI, S.Pd.I

Lahir di Purwosari (Simalungun) pada 22 Oktobet1970. Saat ini bertugas di SDN 016516 Pulau Sejuk, Batu Bara, Sumatra Utara. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Lebaran di Masa Covid-19

Lebaran di Masa Covid-19

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat bermakna bagi umat Islam. Setelah sebulan lamanya berpuasa di bulan Ramadan, umat Islam merayakan hari kemenangan pada hari raya Idul Fitri itu. Malam hari setelah tenggelamnya matahari di akhir Ramadan, takbir berkumandang di mana-mana memuji keagungan Allah SWT sang pencipta alam. Di samping itu, sebagian orang beramai-ramai menunaikan zakat fitrah dan membagi-bagikannya kepada yang berhak sebelum pelaksanaan salat Iid, agar semua merasa gembira di hari raya. Pagi harinya, pada 1 Syawal, umat Islam tua-muda berbondong-bondong pergi ke mesjid atau lapangan untuk melaksanakan salat Idul Fitri.

Semua bergembira menyambut datangnya hari raya Idul Fitri atau hari lebaran. Berbagai cara dilakukan untuk menyambutnya. Mulai dari menyediakan makanan beraneka rupa, kue yang bermacam-macam, sampai pada pakaian yang indah. Bahkan rumah pun ikut berseri menyambut datangnya lebaran. Umat Islam saling berkunjung, saling maaf memaafkan antara satu dan yang lainnya.

Bagi para perantau, lebaran merupakan momen untuk dapat pulang ke kampungnya, atau biasa disebut ‘mudik’. Saat inilah yang ditunggu-tunggu untuk melepas rindu pada orang tua, keluarga dan sanak saudara. Mereka berusaha sedaya upayanya untuk dapat mudik ke kampung halamannya.

Pada saat pandemi Covid-19 ini, di mana pemerintah menghimbau untuk mematuhi protokol kesehatan seperti melakukan stay at home (berada di rumah), social distancing (pembatasan sosial), dan physical distancing (pembatasan pisik). Karena itu, tentu saja suasana lebaran berbeda dari biasanya. Umat Islam tidak leluasa melakukan kebisaan-kebiasaan yang sering dilakukan saat lebaran, seperti persiapan menjelang lebaran yang tidak begitu mewah, saling mengunjungi teman atau saudara yang jauh. Hal itu semua dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Namun, di daerah saya masih banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan berkaitan Covid-19 ini. Untuk menyambut lebaran ini, masih banyak warga yang berdesak-desakan pergi ke pasar. Selain itu, banyak masyarakat yang tanpa dilengkapi oleh masker sebagai pelindung diri. Mereka beranggapan, bahwa di daerah kami masih aman, tidak ada orang positif terjangkit wabah tersebut. Memang, di daerah kami sampai saat ini tidak ada yang positif. Namun, sebagai pencegahan, sebaiknya warga mengikuti himbauan dari pemerintah tersebut. Sehingga, mudah-mudahan daerah kami benar-benar bebas dari wabah Covid-19 tersebut. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.

Salam Literasi

#TantanganGurusiana

#Tantangan hari ke-12

Batu Bara, 23052020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mohon maaf lahir dan batin.

24 May
Balas

Sama sama,Pak. Mohon maaf lahir dan batin. Terima kasih .

24 May

Minal Aidin wal faizin.Mohon maaf lahit batin ya buk

24 May
Balas

Sama sama, Mohon maaf lahir dan batin. Semoga sehat selalu.

24 May



search

New Post