Dwi Lailatul Qodriyah

Tenaga pendidik di MIN 2 Tulungagung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lopi dan Popi

Lopi dan Popi

Pak Roy adalah salah satu penduduk di desa Moniko. Hampir seluruh penduduk di desa ini memelihara burung untuk mengisi kesibukannya. Pak Roy memelihara 29 ekor burung. Burung-burung tersebut terdiri dari burung kaka tua, burung beo, burung merpati dan burung love bird. Burung love bird adalah burung yang paling sering diikutkan lomba kicau mania oleh pak Roy. Semua burung milik pak Roy badannya sehat dan memiliki bulu yang indah karena pak Roy selalu merawat burung-burungnya dengan baik.

Di kandang yang terletak di sebelah selatan rumah pak Roy, ada 8 sangkar yang dihuni oleh burung love bird. Ada dua ekor burung yang bulunya paling indah, yakni si Lopi yang berbulu hijau dan si Popi yang berbulu biru. Suatu hari Lopi merasa iri kepada Popi, Lopi merasa jatah makannya yang berupa jagung lebih sedikit daripada Popi. Lopi merasa bahwa pemiliknya tak menyayanginya, timbulah rasa iri pada hati Lopi. Ia ingin kabur dari sangkar. Namun, niat itu diurungkannya. Ia berfikir akan kemana ia pergi jika ia kabur dari sangkar tersebut.

Pada suatu hari Lopi mengajak bertukar sangkar dengan Popi, sehingga ia bisa memakan jagung yang ada pada tempat makan Popi. Setelah selesai makan, Lopi merasa kekenyangan. Dengan susah payah Lopi kembali ke sangkarnya. Tak disangka-sangka, ternyata hari ini pak Roy akan membawa Lopi ke perlombaan kicau mania di pasar Sobato. Oleh karena itu, jatah jagung Lopi lebih sedikit dari teman-teman lainnya agar Lopi tak kekenyangan dan lincah saat perlombaan. Namun, karena Lopi kekenyangan, ia tak selincah dan sebagus pada perlombaan sebelumnya. Lopi merasa perutnya berat dan sulit bergerak. Akhirnya, Lopipun kalah dalam perlombaan. Pak Roy pulang dengan wajah yang sangat sedih.

“Lopi, tak seharusnya kamu iri hati dengan Popi, juragan tak memberimu makan yang banyak beberapa hari ini agar kamu lincah dalam perlombaan” kata teman-teman Lopi. Akhirnya Lopi malu dan menyesali perbuatannya. Lopi meminta maaf kepada Popi dan mereka saling berpelukan. Lopi berjanji tak akan mengulangi perbuatannya lagi.

#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya, edukasi yang sederhana namun mengena... Sukses untuk karyanya, salam literasi

04 Dec
Balas

Terimkasih bunda,,,,

04 Dec



search

New Post