Oleh : Dwi Lestariningsih,S.S.,M.Pd.

Sudah lama kami tak berjumpa panutan tercinta para penimba ilmu sekolah dasar. Beliau dulu mengajar kami mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Kerinduan yang tak terkira sudah terasa di dada, ingin sekali bertemu dengan beliau karena sudah sekian lama tak pernah tahu bagaimana keadaan beliau saat ini.

Sore itu, kami membuat janji dengan sekelompok teman-teman di kala masa kecil dulu. Bahagia membahana tak terkira berawal dari perjumpaan di rumah Mbak Eny, tawa renyah tercipta spontan ada,"Kok kamu tambah cantik,ya?"sapa salah seorang teman, yang sekarang menjabat sebagai bagian keuangan di salah satu rumah sakit di kota ini, pada teman kami yang berbaik hati menjemput teman-temannya dengan mengendarai mobil metalicnya yang indah.

Tibalah kami di sebuah rumah yang harmonis dilengkapi dengan teh manis semanis pembuatnya, diberikan lah pada kami sebungkus kripik talas gurih dan renyah pada kami bertujuh yang hadir saat itu. "Mbak..sampeyan mbikin sendiri kripik ini?" Tanyaku padanya, sekedar untuk membuka perjumpaan kami. "Aku pesakan pada temanku, kalau mau banyak pesannya bisa ke aku,"begitu dia menjelaskannya. Setelah beberapa jam kami menunggu teman yang belum datang, kami lanjutkan bercakap-cakap dan menghabiskan sore kami saat itu."Tinggal menunggu siapa, lagi yang mau berangkat?" "Sebentar Ureh tadi janjinya mau singgah ke sini nyamperi kita,"kata salah seorang teman kami menerangkan."Nah..itu kayaknya suara motornya..yuk kita tengok, biar kita Ndak kemalaman nanti sampai di rumah Bu Heru,"teman kami satunya menjawab.

Setelah semua teman sudah siap, langsung kita lanjutkan pembicaraan kita yang seru di rumah Bu Heru, yang kabarnya saat itu, habis jatuh. Sepanjang perjalanan menuju rumah beliau, tengok kanan dan kiri, banyak perubahannya yang terjadi di sekitar lingkungan sekolah kami. Sambil mengingat-ingat kala itu kami duduk belajar di bangku sekolah dasar kami. Memory melayang pada masa kecil kami dulu. Setibanya kami di depan pintu rumah beliau, ada rasa ragu, khawatir kalau-kalau kami salah rumah. Eeeh.. ternyata benar rumahnya, tak lama beliau pun nampak dari balik tirai jendela, sambil mengernyitkan dahinya beliau pun menampakkan wajah penuh tanya,"Siapa saja orang-orang itu? Siapa,sih?"Sambil berteriak-teriak kami pun menjawab bebarengan,"Buuuu..kami siswanya. Bu Heruuuu.." Ya Allah..bahagia yang tak terkira bercampur takjub memandang wajah beliau yang awet muda. "Saya senang sekali bertemu kembali dengan Mbak-Mbak dan Mas ini.. terimakasih saya masih diingat." Bangga kami pada beliau yang masih bersahaja atas segala yang beliau punya dan yang sudah beliau curahkan saat kami jadi siswanya. Harapan ingin selalu berjumpa dengan beliau semoga selalu terlaksana dalam suasana yang lebih menghangatkan dan mengesankan.

#Kamismemanispagi,81020