Oleh : DWI LESTARININGSIH,S.S.,M.Pd.

Malam Minggu yang penuh makna bagiku. Bertemu dengan seorang senior hebat berbakat walau kami tak pernah bertatap namun goresan penanya mampu mengubah diri ini jadi punya arti walau hanya bagi diri sendiri.

Beberapa hari sebelumnya gawai bergetar, mengirim berita yang cetar, membuat hati berdebar. Kubaca huruf demi huruf, kata demi kata yang terjalin indah, menawar pena untuk bangkit dan membuahkan hasil. "Yuk..gabung di Samudra Langit",begitu isi gawai itu kutangkap. Pikir-pikir menang kalau dipikir betul juga kalau diri ini tergelitik untuk segera menggores pena menjadi untaian indah pujaan alam dan samudra. Tak terasa pun layar demi layar berkembang menjadi ungkapan hati terindah wujud diri ingin bergabung dengan penyair Nusantara yang punya nama, sudah beken dan cukup keren. Malu rasanya bergabung dengan beliau karena diri ini bukan apa-apa dibandingkan dengan beliau-beliau. Satu demi satu kupandang layarku,"Hmmm..kok belum mengandung naturalisasinya,ya?" Ubgkapku dalam hati. Kucoba menggoreskan lagi penaku, kubiarkan jari ini menari di atas papan tuts laptopku. Tak terasa pujian alam pun menggoda hati dan jiwa 'tuk segera bertutur mesra meski hanya di dunia maya.

Satu malam itu ditemani lantunan tembang lawas depan teras kubiarkan membias dan menhias khayalku biar lepas dan mengurai kata indah tanpa batas hingga berhasil menjadi sembilan syair indah."Alhamdulillah.. terimakasih Ya Rabb, kuucapkan syukur yang tak terhingga pada Allah SWT, yang selalu mendampingiku untuk bisa mengikuti para senior hebat pujaan guru-guru seNusantara, semoga ke depannya diri ini menjadi orang yang bermanfaat dan segala yang tertuang dalam dunia maya menjadi tabungan jariyah yang terus mengalir," begitulah doa dan harapanku. Selepas itu kubiarkan kedua bola indah jendela duniaku untuk beristirahat pulas, karena keesokan paginya itu kami berencana untuk sekedar menikmati indahnya panorama alam Ranu Pani hingga Malang Kabupaten.

Pagi menjelang, kami pun berangkat menuju sasaran. Hingga setibanya di sana tergerak hati dan pikiran ini untuk menarikan lentik jemari menambahkan satu rangkaian agar bisa segera dikirimkan pada nahkoda para penyair Nusantara. Selesailah satu Savana indah dalam khayal yang terukir manis pelengkap karya Samudra Langit.

Beberapa hari kemudian...Taraaaa..Si Biru indah tampil mempesona dalam gawai sebuah grup obrolan penyair Nusantara. Mata terbelalak bercampur tak percaya hingga sampai menjadi satu, seolah bertanya betulkah? Ini karya satu malam, tantangan yang terjawab secara dadakan. Bukan hebat, karena diri ini sadar belum bisa menjadi sosok yang bermanfaat. Segala keadaan dapat menjadi mungkin hanya bersama ALLAH SWT dan atas segala anugrahNYA kita bisa dipertemukan dengan orang-orang hebat hingga kita pun termotivasi untuk terus berkarya layaknya para senior hebat berbakat gurusianer kita. Salam hormat dan salam literasi. Terus berkarya dan berprestasi terus. Barokallah allahumakbulin ❤️

#Lumajangkotaeksotik,181020