Dwi maylani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Andai Engkau Tau, Nak

Bismillahirrahmanirrahiim

Enam bulan tidak terasa, anakku melanjutkan sekolahnya kelas X di pondok . Seperti biasa, setiap senin sore, aku dan suami menunggu telefon darinya. Jarum jam menunjukkan pukul 16.00, akhirnya hpku berbunyi. “Alhamdulillah dari anakku, ucapku.” Tak sabar kami mendengar cerita-cerita barunya. “Assalamu’alaykum mas?” dengan nada lemah dia menjawab,“wa’alaykumussalam, Bu!”

”Kaifahaluk? , tanyaku

“Bi khoir” , jawabnya

“Loh koq sauaranya lesu nak, ada apa?”, “Mas sakit?”

Diam, tidak menjawab pertanyaanku, tidak seperti biasanya penuh dengan canda dan tawa khasnya.’Bu, aku mau pindah!”

Seketika itu aku kaget, hatiku tak karuan, ada masalah apa tiba-tiba dia mengucapkan kata pindah, padahal sebelumnya baik-baik saja. ku tarik nafasku dalam-dalam untuk menanyakan masalahnya. Aku biarkan dia menumpahkan seluruh keluh kesahnya. Hampir saja air mata ini jatuh di pipi, tapi aku harus kuat, jangan sampai dia tau kalau aku sungguh sedih.

Aku tidak mampu menjawab pertanyaannya. Aku bingung, akhirnya kukatakan, “ sabar ya nak!”

Aku ingat perkataan Imam syafi’i, ku coba untuk mengatakannya dengan harapan anakku dapat mengerti. Nak, “Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus menahan perihnya kebodohan.”

Ibu paham, mungkin saat ini kamu sedang mengalami kejenuhan, tapi percayalah nak, kelak kau akan mendapatkan kenikmatannya. Ibu dan bapak tak putus-putusnya mendoakanmu dan adik-adikmu untuk istiqomah menuntut ilmu. Kamipun sedih jauh dari kalian, akan tetapi harus kalian jalani dengan ikhlas untuk bekal hidup dunia dan akherat.

Andai engkau tau nak, ibu dan bapak ingin, jika kami tiada, kalaian mengangkat tangan memohonkan ampun untuk kami.

Andai engkau tau nak, kelak akan dipakaikan mahkota untuk kami, karena hafalan quran kalian.

Andai engkau tau nak, kami ingin bersama kalian di syurgaNya.

Aku akhiri pembicaran itu dengan salam dan berharap dia mampu memahami apa yang kami nasehatkan.Ibu sayang kalian…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sungguh perjuangan sedang diuji, insya Allah dapatkan yang terbaik. Sukses selalu dan barakallahu fiik

13 Dec
Balas

MasyaaAlloh mbak dwi.. Ko malah sy ikut mersakan hal yg sama ya, kedua anak sy juga mondok mbak, semoga mereka kelak jadi penolong kita di akhirat.aamiin

13 Dec
Balas



search

New Post