Dwi Ning Wahyuni Budi

Dwi Ning Wahyuni Budi, S.Pd,M.Sc Guru IPA MTs N 34 Jakarta Timur. Anggota Komunitas Guru Belajar Nasional (KGBN) ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKEPING HATI ADINDA
PART 27

SEKEPING HATI ADINDA

#TANTANGANMENULISHARIKE-70GURUSIANA

Di Kantin kampus MIPA...

"Aku gak tahu lagi mesti ngomong apa Ras tadi sama Bu Mala. Belum juga aku nyerahin naskah skripsiku, Bu Mala sudah ngomel-ngomel gak karuan!", terang Dinda sambil meneguk es teh manis yang saat itu sangat luar biasa terasa di tenggorokkannya. "Ya tapi kan kamu bisa coba ngomong Din. sayang banget naskah skripsi sudah 80 % begitu mau banting setir ke kompre. Kompre gak ada bobotnya. Sayang IPK kamu Din. Bisa terjun bebas itu IPK!", Saras mencoba membangkitkan semangat Dinda yang nampak down saat itu. "Saras Agustin Kusumawati! Aku sudah capek ngurusin skripsiku! Aku sudah gak mikir lulus dengan predikat cum laude kek atau suma cum laude kek. Bodo amat! Capeeeek aku Ras. Adik-adikku butuh aku ada di samping mereka. kamu juga tahu sendiri kan , bapakku kayak gimana sekarang!", dengan nada suara yang mulai meninggi, Dinda memberikan argumentasinya kepada Saras. Saras nampak sedikit terbengong, mendengar namanya disebut lengkap oleh Dinda, pertanda temannya itu gak main-main denga apa yang dikatakannya barusan. Sambil mengaduk-aduk gelas yang tinggal ada es batunya saja, Dinda pun hanyut dengan lamunannya saat itu. Tiba-tiba gawai Sarar berdering. "Ya. Assalamu'alaykum. OOh Ya. Aku sama Dinda ada di kantin. Kamu mau ke sini? Ok ditunggu. cepet ya, gak pake lama!", Saras menyudahi obrolannya saat itu dan langsung menutup gawainya. "Siapa Ras?", tanya Dinda yang terhenyak mendengar obrolan Saras barusan. "Tuuuh orangnya", sambil mengarahkan kepalanya ke arah orang yang datang, Saras melanjutkan makan siangnya. Dinda pun menoleh ke arah datangnya suara salam. Ternyata yang datang Akhyar. Lelaki santun yang belakangan sangat khawatir dengan keadaan Dinda.

"Denger-denger katanya kamu baru menghadap Bu Mala, Din. Gimana hasinya?". Akhyar langsung menanyakan tentang peritiwa yang baru DInda alami hari ini. Dinda hanya diam. Seolah dia tidak mendengar pertanyaan yang disampaikan Akhyar. "Woooii. Neng!. Ditanya tuh sama Kangmas Akhyar!", Saras menggoda Dinda yang sedari tadi terlihat bengong. "Maaf ya. Aku males ngomongin itu. Cari bab lain aja deh", elak Dinda sambil sesekali memijat kepalanya. "Udaaah. Ntar aku ceritain. Sekarang kita makan aja dulu. Mas Akhyar sudah makan?", tanya Saras mencoba mencairkan suasana. "Sudah barusan. Bareng anak-anak senat tadi. Biasa makan mie ayam", jelas Akhyar sambil terus matanya tak lepas dari sosok perempuan berkerudung biru di depannya. "Pasti bad ending nih", pikir Akhyar mencoba menebak situasi yang ada. Akhirnya obrolan mereka beralih kepada obrolan seputar baksos dan kesehatan Pak Suratno, bapaknya Dinda. Walaupun suasana nampak riang saat itu, namun wajah Dinda tetap tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya di depan Saras dan Akhyar. (to be continued)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post