Dwi Ning Wahyuni Budi

Dwi Ning Wahyuni Budi, S.Pd,M.Sc Guru IPA MTs N 34 Jakarta Timur. Anggota Komunitas Guru Belajar Nasional (KGBN) ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKEPING HATI ADINDA
PART 39

SEKEPING HATI ADINDA

#TANTANGANMENULISHARIKE-88GURUSIANA

Setelah 30 menit lebih Dinda dan Saras berbincang dengan Dokter Novi, mereka pun akhirnya keluar dari ruangan Dokter Novi. Hasil Biopsi menunjukan Dinda positif terkena kanker ganas stadium tiga. Perlu uang banyak untuk melakukan operasi besar itu. Dinda pun hanya terdiam, sambil menggenggam tangan sahabatnya Raras. mereka berjalan beriringan menuju pintu keluar. sambil berjalan, Dinda bertanya kepada Raras: "Ras, selain kamu, siapa lagi yang tahu tentang penyakitku?"Dinda menolehkan kepalanya ke arah Raras. Mereka pun terhenti sejenak. "Kemarin aku hanya bilang ke Mas Syamsul dan Akhyar, kalau ada tumor di kepalamu. Aku gak jelaskan secara detail siih. Itu saja mereka cukup kaget. Cuma ya..itu saja", balas Saras kepada Dinda. "Aku mohon jangan cerita tentang penyakit ku yang sesungguhnya kepada siapapun ya. Bahkan kepada adik-adikku. Kamu harus janji Ras!", wajah Dinda menunjukan bahwa dia sangat serius dengan apa yang baru saja diucapkannya. "Tapii, kelurgamu berkah tahu Din!", balas Saras. "Pleasee!!. Aku mohon gak usah kasih tahu keluargaku. Pokoknya hanya kamu dan aku yang tahu tentang hal ini. Kamu orang yang sangat aku percaya. Jadi tolong!. Mungkin ini permintaanku yang terakhir padamu. Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama keluargaku, sambil menunggu ujian sidang compreku Ras. Cuma itu keinginanku sekarang", Wajah Dinda nampak kaku dan tatapannya nampak kosong. Raras pun menganggukkan kepalanya. Dia pun sadar, bahwa diapun sekarang tidak mudah lagi mencari bantuan dana yang sangat dibutuhkan Dinda saat ini. Membahagiakan sahabatnya dengan tidak menceritakan penyakit Dinda kepada orang lain, adalah hal terbaik yang saat ini bisa dilakukannya.

Dari kejauhan, nampak sosok Akhyar dan Syamsul sudah menunggu mereka. "Gimana Din? Sudah siap kita berangkat ke Cirebon?tanya Syamsul kepada Dinda. "Hmmm, sepertinya saya tidak jadi pulang hari ini Mas. saya mau istirahat di kost sama Saras dulu saja. InsyaAllah besok saya baru pulang ke Cirebon. kalau Mas Syamsul mau pulang duluan, gak apa-apa Mas. Biar besok saya sendiri. Sekali lagi saya minta maaf ya Mas. InyaAllah saya gak apa-apa. Terimakasih banyak Mas Syamsul sudah menyempatkan datang ke sini ", terang Dinda kepada Syamsul. "Oooh, kalau begitu biar Dinda besok saya yang antar saja Mas, tidak apa-apa. Besok saya jemput ya Din", Akhyarpun langsung berinisiatip mengambil peluang yang ada. dalam hatinya, dia tidak rela kalau Dinda harus pulang bersama Syamsul. Pemuda yang baru dia kenal 3 hari ini. Dinda pun hanya tersenyum mendengar ucapan Akhyar. Sedangkan Symasul hanya mengangkat kedua bahunya tanda diapun tidak bisa memaksa Dinda untuk pulang hari ini. Namun raut wajah Syamsul menunjukkan kekecewaan. Terlebih saat Akhyar menawarkan untuk mengantar Dinda besok, membuat hatinya sedikit terganggu. Akhirnya mereka pun berpisah. Syamsul pulang ke Cirebon tanpa Dinda. Akhyar , Dinda dan Saras berjalan bersama menuju kampus mereka. (to be continued)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post