Tepat 10 tahun yang lalu World Association for Sexual Health (WAS) menetapkan tanggal 04 september 2010 menjadi Hari Kesehatan Seksual Dunia sebagai bentuk dukungan mempromosikan isu kesehatan reproduksi keseluruh dunia.

Akan tetapi, terhitung sampai tahun 2019 angka kehamilan remaja di Indonesia terus bertambah hingga >500 kasus setiap tahunnya. Hal ini yang melatarbelakangi pentingnya membekali anak-anak dengan informasi kesehatan seksual.

Mengingat sampai saat ini Social Taboo masih sangat melekat dengan budaya kita, menjadi salah satu faktor yang menghambat akses pengetahuan remaja akan informasi kesehatan reproduksi, serta kurangnya informasi mengenai benar salah tindakan seksual yang dilakukan, hal inilah yang menjadi penyebab tingginya angka Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) pada usia remaja.

Di era yang semakin modern ini, sudah seharusnya kita bisa mengubah mindset untuk lebih terbuka terhadap kesehatan seksual, dimana informasi kesehatan seksual ini bisa digunakan sebagai bekal untuk mendukung masa depan generasi emas indonesia yang akan mendatang. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menurunkan KTD yaitu dengan gencar mempromosikan tentang informasi kespro yang benar kepada remaja, dengan begitu mereka akan memiliki benteng dan mulai mengerti batasan-batasan yang boleh dilakukan ataupun tidak boleh dilakukan dalam kehidupan seksualnya.

Yuk kita dukung kesehatan seksual yang lebih baik untuk Indonesia