TITIK KULMINASI
Ajang demokrasi usai digelar
Penghitungan suara mulai terdengar
Was-was menanti dengan hati gemetar
Menunggu hasil dengan rasa tak sabar
***
Usahanya kini tinggal satu “berserah pada Yang Kuasa”
Barangkali keajaiban ada di genggamannya
Mewujudkan idaman yang lama dinantikan
Sebagai pejabat juga orang terhormat
Akankan berpihak sesuai yang dipinta…
Sementara keinginan para kontentan tiada beda
***
Semua pertandingan ada akhirnya
Semua perlombaan ada juaranya
Ibarat titik kulminasi, sudah sampai ujung dan pangkalnya
Tak mungkin bisa ditunda atau diperpanjang masanya
“Stop” semua harus percaya akan takdir yang diterima
Ada yang menang ada pula yang tersingkir
Jiwalah yang dikuatkan agar tiada putus di tengah jalan
***
Berjiwa besar manakala mampu berjabat tangan
Terhadap lawan di panggung kehormatan
Bertepuk tangan pertanda bangga juga mengiyakan
Dipundaknyalah tertera janji yang harus ditepati
Dalam deklarasi yang dulu disepakati
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan puisi yang sangat menginspirasi .. salam sukses selalu.
Teima kasih Bunda, atas apresiasinya, sukses selalu. Salam literasi